Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Pencurian Motor di Desa Maling Pamekasan hingga KLB Campak di Sumenep

Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Minggu (24/8/8/2025).   Dari pencurian motor di Desa Maling Pamekasan, hingga KLB

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
KEHILANGAN MOTOR - Kakek Ahsin, warga Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura yang kehilangan motor di Desa Maling saat di wawancarai di rumahnya, Sabtu (23/8/2025). 

TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Minggu (24/8/8/2025).
 
Dari pencurian motor di Desa Maling Pamekasan, hingga KLB campak di Sumenep. 
 
1.  Misteri Pencurian Motor di 'Desa Maling' Pamekasan, Pelaku Tak Pernah Tertangkap
 
Sejumlah korban yang kehilangan motor di Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, mulai berani bersuara.

Ini setelah viralnya baliho bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Maling’ yang dipasang oleh warga setempat bersama para tokoh.

Desa tersebut dijuluki Desa Maling lantaran sering kehilangan motor dan emas serta barang berharga lainnya.

Namun pelakunya misterius tidak pernah tertangkap oleh Polisi. 

Salah satu korban warga setempat yang kehilangan motor, Kakek Ahsin mengaku motornya dicuri maling pada Senin 11 Agustus 2025 sekitar pukul 02.30 WIB pagi. 

Motor merek Mio GT yang dicuri maling itu dia beli seharga Rp 7,4 juta.

Motor itu dia beli untuk diberikan ke anaknya sebagai transportasi mengajar pulang pergi di Pondok Pesantren Bata-Bata, Pamekasan.

Dini hari itu, sebelum dicuri maling, motor tersebut diparkir di dalam rumahnya sebelah timur.

“Saya baru sadar motor hilang dicuri maling waktu pukul 03.00 WIB saat hendak persiapan salat Subuh,” kata Kakek Ahsin saat diwawancarai di rumahnya, Sabtu (23/8/2025). 

Menurut Kakek Ahsin, motornya tersebut dicuri oleh dua orang yang sebelumnya berpura-pura nongkrong di sebelah barat suraunya. 

Dugaan ini kuat setelah dia diberitahu oleh salah satu karyawan rokok PT JAWARA yang lokasi gudangnya bersebelahan dengan rumahnya. 

Pagi itu, karyawan rokok PT JAWARA itu mengaku hendak pergi kencing ke kamar mandi. 

Lalu tanpa sengaja melihat dua orang yang mencurigakan berdiri di sebelah barat surau di rumah Kakek Ahsin. 

Dua orang itu terlihat nongkrong yang wajahnya tidak dikenali. 

“Kira-kira setengah tiga pagi katanya yang nongkrong. Karyawan rokok Jawara menyangka itu keluarga saya. Padahal bukan,” ungkap Kakek Ahsin. 

Kehilangan motor ini baru Kakek Ahsin rasakan pertama kali. 

Waktu motornya hilang, dia langsung laporan ke Kepala Dusun Pokapoh, Kepala Desa Larangan Badung, dan Kapolsek Palengaan.

Dia mengaku anaknya yang melaporkan kehilangan motor itu dan telah diperiksa serta dimintai keterangan oleh Polisi.

“Ada sebelumnya juga warga sini yang kehilangan motor, tapi sudah lama bertahun-tahun namun pelakunya belum terungkap,” cerita Kakek Ahsin. 

Kakek Ahsin berharap kepada Polres Pamekasan, motornya yang hilang dicuri agar segera ditemukan dan bisa kembali.

Selain itu dia minta pelakunya segera ditangkap.

“Sekarang anak saya kalau kerja harus pinjam ke ipar,” tutupnya.
 
 
2. KLB Campak di Sumenep: 2.035 Kasus, 17 Meninggal, Khofifah Turun Tangan
 
 
Kasus campak di Kabupaten Sumenep, Madura ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Bahkan, data terbaru tembus 2.035 kasus dan 17 diantaranya meninggal dunia.

Hal ini membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke Sumenep pada Sabtu (23/8/2025).

Pantauan TribunMadura.com di lokasi, Khofifah Indar Parawansa tiba di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Sumenep pada pukul 09.08 WIB dan langsung memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan kasus campak yang yang saat ini berstatus KLB.

Rakor tersebut berlangsung di ruang Paseban Agung Sultan Abdurrahman ditemui langsung Wakib Bupati Sumenep KH Imam Hasyim dan sejumlah pejabat terkait juga hadir, baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten.

Berdasarkan data dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), jumlah suspek campak di Sumenep mencapai 2.035 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 penderita dinyatakan meninggal dunia yang tercatat sejak Januari - Agustus 2025.

Setelah rapat penangana campak selesai, Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan bergeser ke RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep pada pukul 10.25 WIB.

Tepat di ruang mawar rumah sakit plat merah tersebut, Gubernur Jatim memantau langsung para pasien kasus campak yang sedang mendapat penanganan di rumah sakit tersebut.

Khofifah Indar Parawansa menegaskan, untuk penanganan dari kasus campak tersebut semua pihak harus bekerja secara terpadu, terintegerasi.

"Semua elemen, semua sektor, baik vertikal maupun horizontal harus bekerja cepat dan terpadu dalam penangananya," tutur Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi pasien.

Bahkan lanjutnya, nanti pada tanggal 25 Agustus 2025 akan dilaksanakan vaksinasi campak-rubella secara massal untuk memutus penyebarannya.

"Tempatnya nanti bisa di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu atau titik lain yang sudah dipetakan," sebutnya.
 
 
 
3. Kantor KPU Sumenep Digeledah Kejari, Ketua KPU Tegaskan Kasus Terkait Komisioner Sebelumnya
 
Ketua KPU Sumenep, Nurussyamsi membenarkan soal penggeledahan yang dilakukan oleh tim penyidik Kejari Sumenep di gudang dan kantornya pada akhir Juli 2025.

Menurutnya, penggeledahan tersebut bagian dari prosedur hukum terkait penanganan sebuah kasus dan perkara yang tengah disidik Kejari tersebut terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua KPU Sumenep.

Bahkan, dokumen-dokumen yang dicari dan disita penyidik terkait dengan masa jabatan komisioner sebelumnya atau bukan yang masa sekarang ini.

"Penyidik lebih fokus menelusuri laporan dan pertanggungjawaban yang berkaitan dengan periode komisioner sebelumnya," terang Nurussyamsi, Jumat (22/8/2025).

Oleh karena itu, meski dirinya sedang ada di kantornya saat tim penyidik Kejari Sumenep menggeledah tidak menanyakan papapun karena bukan kewenangannya.

"Waktu penggeledahan saya juga ada di lokasi. Pihak kejaksaan tidak bertanya kepada saya secara pribadi. Karena prosesnya sebenarnya itu terpisah."

"Pemeriksaan itu langsung ke mantan komisioner sebelumnya. Saya nggak ditanyakan apa-apa," terangnya.

Ia menambahkan, dokumen-dokumen yang dimaksud memang tersimpan di gudang KPU Sumenep. Proses pengumpulan dokumen tersebut lebih banyak ditangani oleh staf sekretariat.

"Jadi, yang berkecipung adalah teman-teman sekretariat dan mereka yang menginterferensi laporan-laporan yang berkenaan hal itu," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep telah melakukan penggeledahan di kantor dan gudang KPU Sumenep pada akhir juli 2025.

Selain itu, tim penyidik juga menggeledah rumah pribadi pejabat KPU Sumenep berkaitan dengan dugaan pengimpangan pengadaan logistik Pemilu 2024.
 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved