Berita Terkini Sumenep

Dinkes Sumenep Imbau Waspada Campak, Berikut Ciri, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Wabah campak merebak di Kabupaten Sumenep, hingga 24 Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.105 anak terjangkit.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
IMUNISASI MASSAL - Puskesmas di Sumenep melakukan Imunisasi campak bagi anak, Selasa (26/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Wabah campak merebak di Kabupaten Sumenep, hingga 24 Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.105 anak terjangkit. Jumlah tersebut naik dari 2.035 kasus pada sepekan sebelumnya.

Bahkan, sebanyak 17 anak dilaporkan meninggal.

Dari jumlah tersebut, 16 diantaranya belum pernah divaksinasi dan satu diantaranya mendapat vaksinasi tapi tidak lengkap.

Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mengimbau dan meminta untuk waspadai ciri-ciri penyakit campak terjadi pada setiap anak.

Sebab, penyakit tersebut menular dan menimbulkan berbagai macam gejala.

Gejalanya itu termasuk demam tinggi, batuk, pilek dan bahkan mata merah sensitif terhadap cahaya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri menuturkan campak rentan menginfeksi anak-anak dan bayi.

Terutama yang belum mendapatkan vaksinasi campak.

"Ciri-ciri dari campak biasanya diawali demam, batuk, pilek dan mata merah berair serta ada ruam (bintik merah) di wajah yang menyebar ke seluruh tubuh," tutur Achmad Syamsuri saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (26/8/2025).

Bayi dan anak-anak lanjutnya, rentan terhadap campak karena sistem kekebalan tubuh mereka itu belum sepenuhnya terbentuk.

Pihaknya mengimbau, bahwa penyakit campak pada anak harus waspadai karena tanpa pengobatan yang tepat, kondisi tersebut dapat berujung pada kematian.

Merebaknya penyakit campak ini tentu membuat banyak orang tua merasa khawatir.

Dengan demikian, imunisasi salah satu langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit campak yang kini semakin luas dan bahkan Sumenep sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Pertolongan pertama segera periksa ke faskes terdekat, jangan ditunda biar segera dapat penanganan lebih lanjut," harapanya.

Sebelumnya, Pemkab Sumenep menggelar imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) mulai hari Senin (25/8/2025).

Program imunisasi ini dilakukan serentak di seluruh wilayah, baik daratan maupun kepulauan.

Sebagai langkah cepat memutus rantai penularan campak yang terus meningkat di Sumenep, 26 puskesmas diturunkan melakukan imunisasi campak dengan memyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun.

Program vaksinasi massal ini menargetkan 78.569 (sebelumnya ditulis 74.000) anak yang menjadi sasaran di lembaga pendidikan, diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Puskesmas dan pos kesehatan lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved