Berita Terkini Trenggalek

Siswa Demo Sekolah Pertanyakan Aliran Dana Iuran: Takut Ketahuan LSM

Ratusan siswa SMAN 1 Kampak, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur unjuk rasa di halaman sekolahnya

Tribun Jatim Network/Sofyan Arif Candra
UNJUK RASA - Siswa SMAN 1 Kampak, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur unjuk rasa menuntut transparansi dana iuran, Selasa (26/8/2025). Selain harus membayar SPP, siswa telah membayar infaq, tabungan akhirat, dan amal jariyah. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kampak, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur unjuk rasa di halaman sekolahnya, Selasa (26/8/2025).

Mereka kompak mengenakan setelan kaus hitam dengan bawahan abu-abu khas SMA.

Sejumlah tuntutan mereka suarakan salah satunya adalah menuntut transparansi dana iuran siswa.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kampak, Bahtiar Kholili nampak menemui siswa dan memberikan klarifikasi satu persatu tuntutan siswa.

Seorang siswa SMAN 1 Kampak, Lusiana Putri menuturkan aksi siswa tersebut dilakukan karena tidak ada yang transparansi dari dana komite.

Baca juga: Mahasiswa Pulau Kangean Unjuk Rasa Pemkab Sumenep Tolak Survei Seismik Migas

"Kami tadi sempat meminta data siswa yang sudah membayar dan belum itu tidak boleh karena takut ketahuan LSM," kata Lusiana, Selasa (26/8/2025)

Menurut Lusiana, ada sejumlah iuran atau infaq yang dibayarkan para siswa di luar seragam dan SPP per bulan, yaitu amal jariyah, infaq setiap hari Jumat, serta Tabungan Akhirat untuk pembangunan masjid.

Dari banyaknya jenis aliran dana yang masuk tersebut, Lusiana heran ketika ada kegiatan baik di dalam maupun keluar sekolah, pihak sekolah justru mengeluhkan tidak ada dana dari komite.

"Siswa-siswi yang mewakili sekolah untuk lomba itu pasti menggunakan uang sendiri, baik untuk konsumsi transportasi dan juga pendaftaran," lanjutnya.

Bahkan tak jarang, guru-guru harus merogoh kocek pribadinya untuk membiayai lomba tersebut.

"Di sini sebenarnya banyak sekali infak dan sejenisnya tapi tidak tahu uangnya ke mana," ucap siswa kelas XII tersebut.

Senada, siswa lain, Suci Nurma mengatakan poin utama tuntutan siswa hanya meminta transparansi dana komite.

"Kita hanya menuntut kejelasan dana itu dikeluarkan untuk apa saja, tidak lebih."

"Dan mungkin, ini dugaan kami saja, dana itu banyak yang diselewengkan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved