Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sampah memang menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik khususnya di Kabupaten Pamekasan.
Selain merusak lingkungan, sampah juga bisa menjadi sarang kuman dan bakteri sehingga menimbulkan bau dan penyakit.
Namun, belakangan ini, banyak daerah yang membangun bank sampah.
Satu di antara sejumlah daerah yang mengembangkan bank sampah, yaitu di Kabupaten Pamekasan.
• Heboh Penemuan Mayat di bawah Jembatan Mondo Kediri, Korban Ditemukan bersama Motor Ninja
Namun, tak banyak yang mengetahui apa yang dimaksud dengan bank sampah.
Petugas Pengembangan dan Sosialiasi Bank Sampah Kabupaten Pamekasan, Tyas (30) menjelaskan, bank sampah merupakan suatu tempat pengumpulan sampah yang sudah dipilah-pilah.
Sama seperti bank pada umumnya, bank sampah juga terdapat saldo, yakni total sampah yang telah dikumpulkan oleh seseorang,
"Perbedaannya adalah cara untuk menambah saldo yaitu dengan menyerahkan sampah yang sudah dipilah dan layak untuk didaur ulang," jelas kepada Tribunmadura.com, Selasa (8/1/2019).
• Arema FC Dijadwalkan Perkenalkan Pelatih dan Apparel Baru Hari Ini, Manajemen Minta Doa Restu
"Setelah kita menyerahkan sampah maka kita akan mendapatkan buku tabungan dan saldo kita akan bertambah sesuai dengan jumlah sampah yang kita serahkan," lanjutnya.
"Cara seperti ini secara tidak langsung menyadarkan kita bahwa sampah itu berharga," katanya.
Menurut Tyas, di Kabupaten Pamekasan, tidak sedikit sampah yang terkumpul dari sejumlah wilayah.
"Kita tidak bisa memaksa orang untuk tidak menghasilkan sampah yang terus bertambah dari waktu ke waktu namun kita bisa mengelola sampah tersebut," tegasnya.
• Bupati Resmikan Proyek Alun-alun Bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Gresik pada Maret Mendatang
Tyas juga memberitahu, cara pengelolaan sampah yang baik untuk mengurangi jumlah penumpukan sampah di Kabupaten Pamekasan.
Menurutnya, cara pengelolaan sampah yang baik, yaitu dengan cara sampah di daur ulang menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang tinggi.
"Sebelum bisa dibuat menjadi kerajinan tangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan dan memilah sampah-sampah tersebut," katanya.
"Jika sampah tersebut masih bagus maka bisa digunakan untuk bahan daur ulang menjadi kerajinan tangan atau hal lainnya," imbuhnya.
• Antisipasi Pencurian Sapi, Desa Purwosono Lumajang Bangun Garasi Ternak, Bisa Tampung 30 Ekor Ternak