Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Warga Dusun Sorok, Desa Palalang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan digegerkan lahirnya anak sapi yang berkelopak mata satu dan memiliki satu alis satu tapi diisi dua bola mata.
Anak sapi tersebut milik Kosen (45), warga Dusun Sorok, Desa Palalang, Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Anak sapi itu sempat menjadi tontonan warga sekitar karena penasaran mendengar kabar bahwa ada anak sapi berkelopak mata satu tetapi dengan bola mata dua.
Menurut Jauhari (35) warga setempat mengatakan, Ia mendengar kabar dari tetangganya bahwa ada anak sapi yang lahir tapi aneh.
• Ibu-Ibu di Bangkalan Dibekali Menjahit Bola Sepak, Potensi Tambah Penghasilan Keluarga
• Jambret Ponsel Pelajar, Dua Jambret Asal Surabaya Babak Belur Dihajar Massa
• Wagub Jatim Emil Dardak Bersama Warga Ikut Ngecat Bareng Stadion Kanjuruhan Malang Markas Arema FC
"Setelah saya lihat sendiri ternyata memang anak sapi yang baru lahir mempunyai kelopak mata satu, alis satu tapi bola matanya dua," tutur Jauhari kepada TribunMadura.com, Minggu (24/2/2019).
Sedangkan Kosen (45) Pemilik sapi, mengaku terkejut melihat anak sapinya lahir dengan mata satu.
"Kalau badannya normal, hanya kelopak matanya satu dengan alis satu tetapi ada dua bola mata," ungkap Kosen saat ditemui dirumahnya di Dusun Sorok Pamekasan.
• Talkshow Kebudayaan Bersama Sujiwo Tejo dan D Zawawi Imron di IAIN Madura, Simbol Budaya Lestari
• Pabrik PT INKA Terbesar di Indonesia, akan Adopsi Arsitektur Suku Osing Banyuwangi
• Peserta Calon P3K di Tuban Usai Jalani Tes, ini Rangkaian Jadwal Selanjutnya
Pantauan TribunMadura.com, Posisi mata sapi tersebut ada di depan dan tepat di bagian atas mulut serta tidak kelihatan hidungnya.
Kelopak matanya hanya satu dengan alis satu terlihat tidak normal. Sedangkan bola mata hitam ada dua buah.
"Saya tidak ada firasat apapun sebelumnya, tau-tau sapi saya melahirkan anak sapi yang aneh seperti itu," ujar Kosen sembari mengangkat bahunya.
Namun sayang anak sapi yang mengalami kelainan genetik tersebut hidupnya hanya bertahan satu hari saja dan akhirnya mati karena tidak bisa menyusu terhadap induknya.\
Lalu pemilik kemudian mengubur anak sapi tersebut di dekat rumahnya di bukit.