Seorang pelajar SMK ditemukan tewas di pinggir jalan menuju objek wisata Telaga Ngebel
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Seorang pelajar SMK swasta di Kabupaten Ponorogo, berinsial AP, ditemukan tewas di pinggir jalan menuju objek wisata Telaga Ngebel, Desa Kemiri, Kecamatan Jenangan, Kamis (8/8/2019).
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tergeletak di samping sepeda motor Honda Beat bernopol AE 4691 VN, mengenakan celana kolor warna abu-abu dan kaus warna putih.
Dari mulut korban mengeluarkan busa, seperti orang yang mengalami keracunan.
• Nenek di Surabaya Ditemukan Tewas Gantung Diri Pakai Tali Rafia, Polisi Beber Fakta Kejadiannya
Selain itu, juga ditemukan botol obat pembunuh serangga Arrivo dan juga bungkus potassium.
Diduga, korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak obat pembunuh serangga Arrivo yang dioplos dengan potassium.
Kapolsek Jenangan, AKP Haryo Kusbiantoro membenarkan kejadian tersebut.
AKP Haryo Kusbiantoro mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang melintas.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat, tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB," kata AKP Haryo Kusbiantoro saat dihubungi, Kamis (8/8/2019) siang.
• Diduga Stres Punya Riwayat Sakit, Pria Sebatang Kara Pilih Akhiri Hidup, Gantung Diri Pakai Sarung
"Ada orang tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di pinggir jalan, masuk wilayah Desa Kemiri," sambung dia.
Berdasarkan keterangan yang tertulis di kartu pelajar di dompetnya, diketahui korban merupakan warga Desa Wates, Kecamatan Jenangan.
AKP Haryo Kusbiantoro menuturkan, dugaan sementara korban tewas akibat menenggak obat oplosan.
"Diduga minum insektisida, Arriolvo dan pottasium. Kami amankan barang buktinya dari lokasi kejadian, yaitu botol Arrivo dan bungkus Pottasium," jelas AKP Haryo Kusbiantoro.
• Hendak Diajak Tetangga Pergi ke Sawah, Janda Sebatang Kara di Jember Ditemukan Tewas Gantung Diri
"Jadi, kemungkinan, dioplos kemudian diminum sampai habis. Nggak ada sisa, diminumnya juga di TKP," tambah dia.
Ditanya mengenai alasan atau motif korban mengakhiri hidupnya, AKP Haryo Kusbiantoro mengaku masih belum mengetahui.
Sebab, saat ini pihak keluarga masih mengalami syok dan belum dapat dimintai keterangan.
"Motifnya masih kami dalami. Namanya anak muda itu bisa terjadi (patah hati)," katanya. (rbp)
• Sebelum Tewas, Nenek yang Gantung Diri Pakai Tali Rafia Diketahui Sering Gelisah dan Susah Tidur