Wali Kota Surabaya memperindah sekitar Stadion Gelora Bung Tomo dengan menanam pohon Bunga Tabebuya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menanam pohon Bunga Tabebuya di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Sabtu (30/11/2019).
Itu dilakukan Tri Rismaharini saat Pemkot Surabaya menggelar aksi tanam pohon serentak di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo.
Acara aksi tanam pohon serentak di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo itu dipimpin langsung oleh Tri Rismaharini.
• BREAKING NEWS - Bocah Perempuan Dilarikan ke RSUD dr Soetomo Keracunan, Dokter Curiga Ortu Ketakutan
• Gubernur Khofifah Minta Pelatih yang Tuduh Atlet Senam SA Tak Perawan Agar Minta Maaf ke Keluarga
• PT KAI Sulap Gerbong KA Gaya Baru Malam Selatan, Jadikan Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif
Wali Kota Risma mengatakan, penanaman itu sebagai bentuk upaya menyongsong Stadion Gelora Bung Tomo menjadi venue Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
"Supaya lapangannya lebih bagus lagi suasananya," kata Risma saat ditemui usai menanam pohon.
Selain itu, kata Risma, dirinya ingin memberikan suasana lain di Stadion Gelora Bung Tomo dengan cara melakukan semacam penghijauan.
Selain Risma, dalam aksi itu juga diikuti oleh Forkopimda Kota Surabaya.
Seluruh OPD, masyarakat, perwakilan manajemen Persebaya Surabaya, dan beberapa pihak swasta juga turut mensupport aksi tersebut.
• Wali Kota Risma Pimpin Langsung Aksi Tanam Pohon di Sekitar Stadion GBT, Menanam Pohon Tabebuya
• Jika Indonesia Raih Emas Sea Games 2019, Risma Janji Ajak Evan Dimas Keliling Surabaya Pakai Andong
Risma Komentari Pendopo Banyuwangi, 'Ingin Nyiram Terus'
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Rabu (28/11/2019).
Dalam kunjungan tersebut, Tri Rismaharini sempat singgah dan santai sejenak di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.
Di pendopo yang menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi tersebut, Tri Rismaharini didampingi Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, istri Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Keduanya tampak berbincang akrab mengelilingi pendopo yang arsitekturnya dirancang arsitek Adi Purnomo tersebut.
Sejak direvitalisasi dengan konsep hijau, pendopo berusia hampir 250 tahun itu telah berulang kali direview oleh majalah arsitektur nasional dan internasional.
Di dalam pendopo, ada gundukan tanah menyerupai bunker dengan rerumputan yang hijau, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai ”Bukit Teletubbies”.
”Ini sangat bagus sekali, bikin saya kerasan," kata Tri Rismaharini.
• Pengemis Tajir Mau Beli Mobil dari Hasil Mengemis Setahun, Bawa Tas Ransel Berisi Uang Ratusan Juta
• Bocah Perempuan Surabaya Diduga Korban Penganiayaan, Polrestabes Surabaya Panggil Sejumlah Saksi
"Kalau kantor saya seperti ini, susah kerja kayaknya. Pengin pingin nyiram-nyiram tanaman terus,” sambung dia dengan nada bercanda.
Tri Rismaharini dan Ipuk Fiestiandani Azwar Anas lalu melihat rumah khas Suku Osing, masyarakat asli Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di halaman belakang pendopo.
Tri Rismaharini tampak mencermati detil rumah Suku Osing yang fondasinya berupa susunan rangka empat tiang kayu.
Rumah itu disusun tanpa satu pun paku, tetapi menggunakan pasak pipih.
Wanita yang karib disapa Risma itu memuji beberapa tanaman yang ada di tempat tersebut.
"Saya kira tanaman di sini sudah cukup tak perlu banyak lagi. Saya benar-benar nyaman di sini," ungkap Risma.
"Sebenarnya saya sering dikasih cerita tentang pendopo Banyuwangi, tapi baru kali ini bisa membuktikannya. Insya Allah saya pasti akan kembali ke sini,” katanya.
• Pulang Lembur Kerja, Karyawan Pabrik Jadi Korban Begal Sadis, Kepala Dipukul dan Sakunya Digerayangi
• Bocah Perempuan Surabaya yang Diduga Korban Penganiayaan Sempat Mengigau saat Dirawat, Ampun Budhe
Seusai berkeliling pendopo, Risma berkesempatan membasuh muka dan merasakan kesegaran air sumur Sri Tanjung yang terletak di belakang pendopo.
Sumur berusia ratusan tahun itu menjadi asal-muasal nama Banyuwangi.
Dani Azwar Anas mengaku senang bisa dikunjungi Risma.
”Beliau banyak tahu tentang pengelolaan ruang terbuka hijau, tentang taman, saya tadi sempat tanya ada saran apa untuk Banyuwangi," ungkap Dani.
"Menurut Bu Risma, Banyuwangi sudah bagus, ini membuat kami bangga,” kata Dani.
Di sela-sela kunjungannya, Risma juga sempat mencicipi kuliner tradisional khas Kabupaten Banyuwangi.
Sejumlah oleh-oleh makanan tradisional khas Banyuwangi juga diberikan kepada Risma, mulai dari bagiak, pia, klemben, sale pisang, ladrang, dan sebagainya. (haorrahman)
• Sopir Diduga Ngantuk, Daihatsu Xenia Tabrak Truk Satpol PP Sidoarjo yang Diparkir hingga Ringsek
• Sepekan Jabat Kapolres Pamekasan, AKBP Djoko Lestari Ajak Anggotanya Datangi Sejumlah Ulama
• Bocah Perempuan Diduga Korban Penganiayaan Tinggal Bareng Bibinya, Ayahnya Ditahan Karena Narkoba