TRIBUNMADURA.COM - Pemprov Jatim berencana menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona di penghujung April 2020 atau sebelum bulan Ramadan.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengungkapkan durasi bantuan tersebut antara dua sampai tiga bulan atau setidaknya hingga akhir bulan Mei 2020.
Emil menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak, terutama yang tidak masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
• UPDATE Virus Corona di Kota Batu, Total 8 Pasien Positif Covid-19, ODR 868 Orang
• UPDATE Kasus Corona di Gresik: Tambah 3 Pasien Positif Covid-19, Total 8 Orang
• UPDATE Kasus Covid-19 di Tulungagung: Ada Tambahan Dua Pasien Positif Corona
"Untuk itu pemerintah berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan salah satunya dengan Organda dan meminta agar segera diberikan data siapa yang kira-kira bisa diberikan bantuan," ucap Emil Dardak, Kamis (9/4/2020).
Dia mencontohkan hingga Kamis (9/4/2020) diperoleh data sebanyak 3.315 pekerja di seluruh wilayah Jawa Timur terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), serta lebih kurang 20 ribu orang dirumahkan akibat dampak sosial ekonomi Covid-19.
"Kita juga punya angka 3,8 juta pekerja Jawa Timur di sektor non agro turut terdampak. Walaupun di sektor agro juga ada yang terdampak seperti permintaan telur yang menurun," kata Emil Dardak.
"Tantangan kita adalah menentukan penerima bantuan by name by address," lanjut Ketua Gugus Sosial Ekonomi Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Tengah ini.
Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan, sebisa mungkin Pemprov Jatim mengupayakan pendistribusian bantuan tersebut tersalurkan secepat mungkin.
"Karena masyarakat butuhnya saat ini. Tapi kita memahami akibat Covid-19 ini potensi masyarakat yang rentan ekonomi nya bisa saja berada di luar DTKS Kemensos," ucapnya.