Berita Madiun

Modal Rp 2 Juta, Desainer Grafis asal Madiun Sulap Serabut Kelapa Jadi Bisnis, Manfaatkan YouTube

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agung Cahyo Wibowo (44) merintis usaha pot serabut kelapa

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Pandemi Covid-19 menyebabkan kondisi ekonomi menjadi terpuruk.

Namun, hal itu tak membuat Agung Cahyo Wibowo (44), patah semangat.

Ayah satu anak ini justru sukses meraup untung jutaan rupiah per bulan dari berjualan pot dari serabut kelapa.

Warga Dusun Cabean, Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Madiun ini, baru merintis usahanya sekitar tiga bulan.

"Semua sektor terdampak Covid-19," kata pria yang berprofesi sebagai desainer grafis ini, saat berbincang, Sabtu (31/10/2020) siang.

"Karena orderan desain lagi sepi, saya cari ide bikin usaha, kira-kira yang sedang trend saat ini apa," sambung dia.

Seperti diketahui, sejak terjadi pandemi Covid-19, banyak masyarakat terpaksa mengurangi aktifitas di luar dan mengisinya dengan berbagai kegiatan. Di antaranya menanam tanaman hias dan bunga.

Peluang itu ditangkap oleh Agung. Saat ini banyak masyarakat yang gemar menanam.

Selain tanaman hias, kebutuhan media tanam seperti pot juga banyak diburu masyarakat.

Bermodalkan uang sekitar Rp 2 juta, ia memulai usahanya.

Uang tersebut ia pakai untuk membeli bahan dasar pembuatan pot dari serabut kelapa.

Sedangkan sisanya, Rp 500 ribu ia gunakan untuk membeli kawat loket atau kawat strimin.

"Modalnya sekitar Rp 2 juta, untuk beli serabut kelapa, sama beli kawat loket," kata Agung.

Ia mempelajari cara membuat pot dari serabut kelapa secara otodidak. Agung mencari refrensi dari YouTube.

Cara membuat pot dari serabut kelapa cukup mudah.

Serabut kelapa yang sudah tua, dipisahkan dari bagian kulit luarnya dengan cara disuwir-suwir, kemudian dimasukan ke dalam cetakan yang dibuat dari kawat loket.

Dari awalnya sekadar coba-coba, kini Agung sudah memiliki empat orang karyawan.

Dalan sehari, karyawannya mampu memproduksi 40 pot serabut kelapa berbagai bentuk.

Pot bunga dan tanaman hias, ia jual dengan harga bervariasi, mulai Rp 10 ribu hingga Rp 35 ribu, tergantung dengan ukuran dan tingkat kesulitan cara membuatnya.

"Kira-kira, omset sebulan sekitar Rp 5 juta," kata Agung.

Meski terbilang baru, namun usaha yang baru ia rintis itu mulai mengalami peningkatan.

Ia memanfaatkan media sosial, Facebook dan WhatsApp untuk mempromosikan produknya.

"Sudah saya pasarkan hingga, Kediri, Jakarta, Bogor, dan sekitar Madiun," katanya.

Saat ini ia terus berinovasi dan semakin gencar mempromosikan produknya melalui media sosial.

Ia berharap, usahanya semakin berkembang dan mampu menyerap semakin banyak tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19. (rbp)

Berita Terkini