TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Acara sholawatan di Gresik berujung ricuh.
Ternyata, pada acara sholawatan itu panitia tidak mengantongi izin.
Terlebih, acara tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, panitia acara sholawatan juga bakal dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Polisi sudah memanggil salah satu panitia acara.
Baca juga: Cara Mengaktifkan Shopee PayLater, Simak Syarat dan Tata Pembayaran Tagihan Barang Belanjaan
Baca juga: Cara Menjual Tanah Warisan Tanpa Menyebabkan Masalah, Lakukan Hal Berikut Sebelum Dipindah Tangan
Baca juga: Cara Membuat Best Nine Instagram 2020, Simak Langkah-Langkah Berikut ini
Pihaknya mendapat informasi jika terdapat copet yang beraksi ditengah-tengah jamaah.
"Baru satu orang tadi yang sudah kami panggil.
Informasinya ada copet," ucap Kapolsek Wringinanom AKP Christian, Minggu (27/12/2020).
Kejadian yang diwarnai kericuhan itu menjadi perhatian.
Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir, namun warganya membuat kegiatan dengan menciptakan kerumunan.
Terkait ijin, Camat Wringinanom, Suwartono menyebut tidak ada ijin yang dikeluarkan oleh Muspika untuk kegiatan tersebut.
"Tidak ada ijinnya, saya tahunya tadi sore, panitia besok rencana kami panggil," pungkasnya.
Kegiatan sholawatan di Gresik diwarnai kericuhan.
Aksi itu terekam dalam video berdurasi 10 detik, beredar di media sosial dan pesan di grup Watshapp.
Saat kericuhan terjadi, terdengar suara agar para jamaah tenang.
Namun, imbauan itu tidak dihiraukan. Aksi saling jotos terus terjadi.
Dalam video kedua juga terekam kericuhan hingga di depan rumah warga.
Sampai para jamaah perempuan teriak histeris sambil membawa anaknya kedalam rumah.
Informasi yang dihimpun, kegiatan sholawatan itu digelar di Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik, pada Sabtu (26/12/2020) pukul 19.00 WIB.
Dalam acara itu mengundang Habib Muchsin Al-Hamid, KH Ahmad Basori Tajib dan Ustadz Muhammad Syahril. Ironisnya, kegiatan yang dihadiri ratusan orang itu diwarnai kericuhan.
Tak ayal, kejadian itu membuah Habib Muchsin Al-Hamid kecewa.
Kekecewaan itu dituangkan melalui akun Instagram pribadinya, @muchsin.ahmad_alhamid melalui instastory.
“Atas nama pribadi, saya mengecam keras kejadian tadi malam dan saya tidak akan mau lagi bersholawat di Wringinanom Gresik, karena buka hanya 1 atau 2 kali saja terjadi tawuran dan kejadian seperti itu bukan hanya pada acara saya saja, Demi Allah bilamana syekhermania khususnya Gresik tidak membuat pernyataan dan berjanji tidak melakukan tawuran lagi, maka sampai kapanpun saya tidak akan mau hadir atau bersholawat di Gresik lagi. Sekian terima kasih dan semoga menjadikan pelajaran bagi seluruh syekhermania dimapaun berada,” tulis Habib Muchsin Al-Hamid melalui instagram pribadinya. (wil)