Berita Pamekasan

Miris Nasib Pasutri Miskin asal Pamekasan, Tinggal di Rumah Ukuran 2 x 2 Meter, Dapat Bantuan Dinsos

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran Dinas Sosial Pamekasan saat mendatangi rumah Nito warga Dusun Komis, Desa Badung, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jumat (29/1/2021).

Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga Dusun Komis, Desa Badung, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Nito (62), bersama istrinya, Misriyeh (56), kini sudah bisa bernapas lega.

Rumah tak layak huni milik mereka saat ini telah dibedah oleh Pemkab Pamekasan Madura.

Kegiatan bhakti sosial bedah rumah ini diinisiasi oleh Kepala Dinas Sosial Pamekasan, Camat Proppo, SDM Program Keluarga Harapan (PKH), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Proppo serta dukungan dari Pemerintah Desa setempat.

Baca juga: Arena Sabung Ayam Buatan Warga Trenggalek Digerebek, Beroperasi 3 Kali Sepekan, 1 Orang Ditangkap

Baca juga: Tragedi Berdarah di Malang, Ayah dan Anak Tewas usai Terlibat Carok, 2 Korban Tergeletak di Jalanan

Baca juga: 115 Vaksin Covid Dipindahkan ke Puskesmas Palengaan Pamekasan, Pendistribusian Dikawal Ketat Polisi

Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER: 10 Spesialis Pencurian Kotak Amal Diringkus hingga PNS Sumenep Ditangkap

Baca juga: Kedapatan Pesta Narkoba di Kamar, Pria Asal Sumenep Madura ini Tak Berkutik Digelandang Polisi

Kepala Dinas Sosial Pamekasan, Mohammad Tarsun mengatakan, bedah rumah itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian sejumlah pihak atas kondisi hidup yang dialami pasutri yang selama ini hidup dalam hunian yang sangat memprihatinkan.

"Kegiatan ini dilakukan gotong royong semua pihak terutama para pekerja sosial seperti PKH untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial masyarakat di Pamekasan," kata Mohammad Tarsun kepada TribunMadura.com, Jumat (29/1/2021).

Menurut Tarsun, sebelum dibedah, Pak Nito bersama Istrinya, tidur di rumah yang hanya berukuran 2 x 2 meter dan hanya cukup untuk 1 tempat tidur dengan kondisi dinding terbuat dari baliho bekas.

"Maka atas kondisi tersebut kami langsung berkoordinasi dan bertekad untuk secara mandiri dan gotong royong membangunkan tempat tinggal yang layak," ujarnya.

Tarsun berharap, dibedahnya rumah Pasutri ini, semua pihak bisa ikut mendukung agar sikap gotong royong dan sikap kepedulian sosial nantinya dapat ditingkatkan lagi.

Berita Terkini