Ramadan 2021

Waktu dan Tanda Munculnya Malam Lailatul Qadar, Cuaca yang Tenang hingga Rembulan Pancarkan Cahaya

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi senja di bulan Ramadan. Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang memperingati salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam, yakni ketika pertama kali malaikat Jibril menyampaikan perintah Allah Kepada Nabi Muhammad SAW.

Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang paling ditunggu oleh ummat Muslim pada bulan Ramadan.

Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang memperingati salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam, yakni ketika pertama kali malaikat Jibril menyampaikan perintah Allah Kepada Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai 1000 bulan

Pada malam yang disebut juga sebagai 1000 bulan ini banyak amalan yang yang bisa dikerjakan.

Amalan pada malam Lailatul Qadar akan Allah SWT lipatgandakan pahalanya selayaknya beribadah selama 1000 bulan.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh HR. Imam Muslim yang menyebutkan "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru."

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Miftahulhaq MSi menjelaskan Lailatul Qodar disebut juga malam kemuliaan.

Pasalnya, pada malam itu, Allah SWT mencurahkan kemuliaan kepada seluruh makhluk dengan diturunkanya malaikat ke muka bumi.

Lantas, kapan datangnya malam Lailatul Qadar?

Miftahulhaq mengatakan, datangnya malam Lailatul Qadar adalah rahasia Allah SWT.

"Kita tidak pernah mengetahui, kapan Allah SWT akan menjadikan malam itu sebagai malam Lailatul Qadar," kata Miftahulhaq dalam tayangan OASE Tribunnews.com ( grup TribunMadura.com ), Jumat (1/5/2021).

Meski demikian, lanjut Miftahulhaq, ada beberapa referensi dari hadis seperti yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW mengatakan, datangnya malam Lailatul Qadar adalah pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan.

"Maka kemudian, Rasulullah memerintahkan untuk carilah atau intailah keberkahan di 10 hari malam terakhir di bulan Ramadan," ujar dia.

Masih kata Miftahulhaq, ada pula yang menyebut, Lailatul Qadar datang pada tanggal-tanggal khusus seperti tanggal 21, 23, dan 25 Ramadan.

"Tapi ada juga yang mengatakan, sejatinya malam Lailatul Qadar datang sejak awal di bulan Ramadan karena kita tidak pernah tahu."

"Sekali lagi, soal pastinya kapan, itu menjadi hak prerogatif dari Allah SWT," jelas Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu.

Sementara itu, di antara para ulama juga memberikan sejumlah pendapat atau gambaran terkait kapan waktu Lailatul Qadar.

Jika awal Ramadan jatuh pada hari Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29.

Sementara itu, bila puasa Ramadan dimulai pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21.

Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27.

Sementara puasa yang dimulai hari Kamis, Lailatul Qadar jatuh pada malam 25.

Begitu juga jika puasa diawali hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23.

Demikian dikatakan Syekh Abul Hasan As-Syadzili sebagaimana disebut dalam I’anatut Thalibin juz 2, hal. 257.

Diketahui, Syekh Abu Hasan semenjak baligh selalu mendapatkan Lailatul Qadar dengan menyesuaikan dengan kaidah ini.

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Miftahulhaq juga menjelaskan, karena Lailatul Qadar adalah rahasia Allah SWT, sulit bagi kita untuk mendeskripsikan tanda-tanda itu secara spesifik.

"Ini tidak seperti melihat barang yang kasat mata. Ini sesuatu yang gaib, yang Allah anugerahkan kepada kita," kata dia.

Meski demikian, ada riwayat yang menggambarkan bagaimana kondisi malam Lailatul Qadar.

Salah satunya hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang menyatakan, langit benar-benar cerah dan terang pada malam Lailatul Qadar, seakan-akan ada rembulan yang memancarkan cahayanya.

"Ini salah satunya saja, tapi sekali lagi, ini tidak bisa dijadikan indikator pasti. Semua itu menjadi rahasia Allah SWT," kata Miftahulhaq.

Hal senada juga disampaikan Dosen IAIN Surakarta, Dr H Baidi MPd.

Baidi mengatakan, sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama terkait indikator atau tanda terjadinya malam Lailatul Qadar.

"Namun, dalam beberapa riwayat dijelaskan secara alamiah."

"Artinya, kondisi alam, turunnya Lailatul Qadar pada pagi hari atau malam hari ditandai dengan cuaca yang sangat tenang," ujar dia.

Selain itu, udara segar, sinar matahari pada pagi hari cukup cerah dan tidak panas, dan lainnya bisa menjadi tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

Lantas, bagaimana sikap umat Islam terkait malam Lailatul Qadar?

Baidi bilang, karena Lailatul Qadar merupakan rahasia Allah SWT, maka umat Islam dianjurkan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.

"Dianjurkan kepada kita, pada 10 hari terakhir bulan Ramadan terutama pada malam-malam ganjil, kita diperintahkan, disunnahkan Rasulullah SAW untuk menyongsong malam Lailatul Qadar," ucapnya.

Adapun amalan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak I'tikaf, zikir, dan istighfar.

"Semoga 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, kita mendapat Lailatul Qadar sebagaimana dijanjikan Allah SWT."

"Kepada umat Islam seluruhnya, mari kita berusaha meraih satu karunia Allah SWT yang luar biasa, dalam waktu satu tahun."

"Terutama di bulan Ramadan, terutama di 10 hari terakhir, terutama pada satu malam Lailatul Qadar," katanya.

Tak hanya itu, umat Islam juga dianjurkan membaca doa saat malam Lailatul Qadar.

Berikut doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.

Selain itu, ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada di Al-Quran yaitu dalam surat Al Qadr.

Berikut bacaan Surat Al-Qadr ayat 1-5 dan artinya, dilengkapi dengan lafal latin.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Simak artikel lain terkait Ramadan 2021, Zakat Fitrah, Idul Fitri 1442 H

FOLLOW US:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Tanda-tandanya Malam 1000 Bulan Disertai Doa yang Dianjurkan

Berita Terkini