Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Kabupaten Sampang menjadi satu-satunya daerah berstatus zona kuning dan menerapkan PPKM Level 2 di Madura dan Jawa Timur.
Capaian tersebut tidak menjadikan Pemkab Sampang akan melonggarkan upaya pencegahan Covid-19.
Pemkab Sampang berkomitmen untuk terus konsisten memerangi Covid-19, sesuai kebijakan Intruksi Mentri Dalam Negeri (Imendagri).
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, target pemerintah daerah saat ini ingin mengembalikan Sampang ke zona hijau.
"Setelah Sampang zona kuning, Pak Sekda langsung melakukan rapat dengan seluruh kepala OPD untuk konsinten menindak lanjuti Imendagri," ujarnya. Kamis (18/8/2021).
Baca juga: Pamekasan Tinggalkan Zona Merah, Pulau Madura Didominasi Oranye, Sampang Satu-Satunya Zona Kuning
Adapun beberapa kebijakan PPKM Level 2 yang diterapkan di Kabupaten Sampang, di antaranya, fasilitas umum seperti taman dan tempat wisata diizinkan buka.
Namun kapasitas maksimal pengunjung fasilitas umum yakni 25% dan menerapkan prokes Covid-19 lebih ketat.
"Pelaksanaan resepsi pernikahan dapat diadakan, tapi dengan maksimal 50 undangan dan tidak mengadakan makan di tempat," terang Agus Mulyadi.
Lebih lanjut, untuk kebijakan warung makan dan PKL diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 20.00 WIB.
Begitupun pemadaman lampu PJU pada malam hari tetap dipadamkan yang dilakukan mulai sekitar 20.00 WIB.
Sebab, kata pria yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinkes dan KB Sampang itu pemadaman PJU juga berpengaruh besar akan penurunan mobilitas masyarakat Sampang.
"Jadi PJU tetap dipadamkan dan semoga pandemi cepat berlalu agar segala aktivitas masyarakat kembali normal," tambah dia.
Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI Kecelakaan di Sampang hingga Madura Bebas dari Zona Merah Covid-19
Rahasia Pemkab Sampang
Agus Mulyadi mengatakan, capaian ini merupakan jerih payah dari segala upaya yang dilakukan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, sejak meledaknya pasien Covid-19 di Madura segala upaya digalakkan, namun juga tidak kalah penting adalah komitmen Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sampang.
"Kekompakan Forkopimda Sampang sangat menentukan capaian kali ini," ujarnya kepada TribunMadura.com, (18/8/2021).
Adapun sejumlah upaya tersebut, seperti pendekatan ke Tokoh Kiai serta melibatkan tokoh pemuda untuk membantu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan Covid-19.
"Upaya penyekatan juga berpengaruh, begitupun dengan Operasi yustisi dan itu dilakukan secara persuasif," ucap Agus Mulyadi.
Ia menambahkan, perlu adanya komitmen melakukan pendekatan kepada semua masyarakat agar menahan diri menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan, seperti hiburan orkes dan sejenisnya.
"Bila tetap membandel, tentunya kami layangkan sanksi sesuai ketentuan, tujuannya sebagai efek jera," tuturnya.
Lebih lanjut, menurutnya meskipun capaian vaksinasi di Sampang kecil, namun cukup berpengaruh terhadap pencapaian dalam menangani Covid-19.
Terlebih, saat ini antusias masyarakat mulai tinggi hingga membuat stok vaksin jenis Sinovac yang dimiliki habis.
"Jadi antara vaksin dengan keinginan masyarakat sekarang lebih tinggi keinginan masyarakat," katanya.
"Terkait stok vaksin tidak dikhawatirkan karena hari ini didatangkan kembali, masih perjalanan" imbuhnya.
Sementara, Agus Mulyadi menyampaikan jika pihaknya sudah mendiskusikan terkait status Sampang yang berada di zona kuning.
Bahwa sesuai rapat yang dilakukan bersama seluruh OPD agar lebih meningkatkan kebijakan-kebijakan yang tertuang di Permendagri tentang PPKM Level 2.
"Yang dibahas tentang kebijakan di sektor pariwisata, Pasar, dan PKL, tujuannya untuk membawa kembali Sampang ke zona hijau," pungkasnya.