Kritik Proses Timnas Indonesia, Tagar "HarunaOut" Trending di Twitter, Sikap PSSI Justru Dukung STY?

Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, terungkap strategi yang ia terapkan di AFF 2020

TRIBUNMADURA.COM - Ramai di sosial media dan mendadak viral soal pernyataan dari salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) Haruna Soemitro yang membuat publik berkomentar negatif. 

Pernyataan ini terkait dengan pelatih Shin Tae Yong dan Timnas Indonesia saat tampil di salah satu program podcast.

Dalam kesempatan tersebut, Haruna Soemitro blak-blakan mengkritik performa pelatih Shin Tae-yong yang gagal membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2020. 

Dilansir dari Kompas.com, Pada Piala AFF 2020, timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong harus puas membawa pulang status runner-up. Mereka takluk dari Thailand kala berjuang di final. 

Hasil itu membuat timnas Indonesia belum juga meraih gelar setelah enam kali tampil di Final Piala AFF.

"Tidak penting itu sebuah proses, yang paling penting adalah hasil. Apapun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara," kata Haruna Soemitro dalam sebuah podcast, dikutip dari rilis PSSI yang diterima KOMPAS.com, Senin (17/1/2022).

"Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," imbuh Haruna Soemitro dalam kritiknya. Kritik Haruna Soemitro yang mempersoalkan performa Shin Tae-yong langsung mendapat respons keras dari para pencinta sepak bola Tanah Air.

Baca juga: Si Kancil Legenda Persebaya dan Timnas Indonesia, Satu-satunya Pemain Masuk Daftar Sejarah Dunia

Menanggapi hal ini Sekjen PSSI Yunus Nusi angkat bicara. Ia mengatakan bahwa kritik menjadi hal yang wajar dalam sebuah diskusi dan evaluasi.

Ketua Umum Mochamad Iriawan pun memaklumi lahirnya berbagai pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI.

"Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, jadwal timnas," ujar Yunus Nusi.

"Bahkan, apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia pada Juni 2022," ucapnya lagi.

Kendati demikian, PSSI melalui Yunus Nusi menegaskan bahwa dalam rapat internal, semua langkah diambil berdasarkan keputusan kolektif.

Dalam rapat yang memuat kritik dari Haruna Soemitro, PSSI pun mencapai kesepakatan kolektif untuk tetap mempertahankan kontrak Shin Tae-yong yang diketahui berlaku hingga 2023.

Bahkan, PSSI bisa memperpanjang kontrak tersebut jika performa timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong terus meningkat.

Baca juga: VIRAL Video Witan Sulaiman Naik Mobil Pick Up saat Mudik, Ketum PSSI Kaget, Langsung Video Call

"Namun demikian, dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial," kata Yunus Nusi.

"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat," tutur Yunus Nusi menjelaskan.

Tagar "HarunaOut" pun menjadi topik teratas di media sosial Twitter. Warganet yang optimistis dengan kepemimpinan Shin Tae-yong tampak tak sejalan dengan kritik Haruna Soemitro. PSSI kemudian angkat bicara terkait keriuhan ini. 

Dalam rilis disebutkan bahwa Haruna Soemitro sebelumnya sudah mengutarakan kritik secara langsung saat agenda evaluasi Shin Tae-yong.

Agenda evaluasi Shin Tae-yong itu termasuk dalam rangkaian rapat internal yang dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Exco Endri Erawan, Vivin Sungkono, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons PSSI soal Riuh Kritik Haruna Soemitro terhadap Shin Tae-yong"

Berita Terkini