TRIBUNMADURA.COM - Masyarakat Indonesia diingatkan untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sebab, masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 masih berpeluang terinfeksi virus corona.
Apalagi, Indonesia kini tengah memasuki gelombang ketiga virus corona dengan varian Omicron.
Covid-19 varian Omicron diketahui memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Pasien Covid-19 varian Omicron umumnya menderita gejala seperti batuk dan pilek.
Baca juga: Inilah Gejala Covid Omicron, Kenali Ciri-Ciri Penularannya hingga Cara Mencegah Varian Baru
Perbedaan Gejala Omicron dan Flu Biasa
Gejala utama Omicron adalah batuk dan pilek yang juga terdapat pada flu.
Menurut pakar epidemiologi di AS, Abdul El-Sayed, gejala Omicron dan flu memiliki perbedaan yang sangat tipis, bahkan cenderung serupa.
Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.
Bedanya, seseorang yang terkena virus corona biasanya akan merasakan gejala sakit kepala dan batuk kering.
Tipisnya perbedaan gejala Omicron dan flu, El-Sayed memberikan tips untuk mengetahui risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Coba mulai mempertimbangkan juga apakah ada kemungkinan kontak erat dengan penderita Covid-19," katanya, seperti diberitakan CNN.
Jika berkontak erat dengan penderita Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri dan tes Covid-19 agar dapat menentukan penanganannya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, gejala yang dialami oleh pasien Omicron sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.
Dikutip dari bbc.com, bagi sebagian orang, gejala Omicron tampak lebih seperti pilek, dengan gejala umum yang dilaporkan termasuk sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala.
Sementara itu, pada varian Covid sebelumnya cenderung menyebabkan hilangnya rasa atau bau, batuk, dan suhu tinggi - meskipun ini masih merupakan tiga gejala resmi.
Meski menyebar jauh lebih cepat dari varian sebelumnya yaitu Delta, pakar kesehatan mengatakan, Omicron lebih ringan dan kecil kemungkinannya membuat orang sakit atau membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Hal ini karena perlindungan dari vaksin penguat (booster) dan dari infeksi sebelumnya.
Masih dari bbc.com, aplikasi studi Zoe Covid pernah meminta ratusan ribu orang untuk mencatat gejala.
Sejauh ini, lima gejala teratas pada varian Omicron adalah:
- pilek
- sakit kepala
- kelelahan (baik ringan atau berat)
- bersin
- sakit tenggorokan
Baca juga: Simak Gejala Diabetes yang Bikin Penderita Kerap Terlambat Diketahui, Jangan Sampai Makin Parah
Sementara itu, dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian Covid-19 Omicron, Angelique Coetzee mengatakan, pasien yang terkena varian Omicron bergejala ringan.
Keluhannya dari pasien Covid-19 Omicron adalah merasa capek selama satu atau dua hari, kemudian sakit kepala, badan terasa sakit, dan tenggorokan serak.
Namun, tak ada gejala batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman maupun indra perasa.
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari."
"Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC, tahun lalu.
"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa," katanya.
Dilansir dari Tribunnews.com, pasien Covid-19 varian Omicron lebih cepat sembuh daripada pasien varian Delta.
Hal itu dikatakan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan.
Erlina Burhan menyebut bahwa hal itu dipengaruhi oleh gejala yang timbulkan varian Omicron lebih ringan.
"Dibandingkan pasien Delta maka bisabatuk berkepanjangan sampai sesak nafas. Dari data-data Omicron karena cenderung ringan pemulihan cepat," kata dia dalam webinar Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid-19, pada Kamis, (3/2/2022).
Dari pengamatan perawatan pasien, Erlina mengatakan, pasien Omicron pada hari kelima sampai ketujuh biasanya sudah pulih dan negatif.
"Tapi tetap acuan kita, baik pasien Omicron atau Delta tanpa gejala harus menjalani isolasi 10 hari. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala harus 10 dan ditambah 3 hari bebas gejala," ungkap dia.
( TribunMadura.com / Ayu Mufidah KS ) ( Tribunnews.com / Sri Juliati ) ( Tribunnews.com / Rina Ayu Panca Rini )