TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Tulungagung yang melibatkan mobil Honda Mobilio pada Rabu (30/3/2022).
Kecelakaan tunggal itu terjadi di Jalan Raya Ngantru, tepatnya berada di SPBU Ngantru.
Mobil menabrak tiang penerangan jalan umum (PJU) dan rumah warga hingga ringsek.
Satu penumpang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka ringan.
Menurut Kepala Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitriyanto, Mobilio AG 1191 RK ini melaju dari arah utara (Kediri) ke selatan (Tulungagung).
"Diduga kendaraan ini melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara," terang Diyon, Kamis (31/3/2022) pagi.
Mobil dikemudikan oleh MFA (19) warga Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung.
Diduga karena kecepatan tinggi, pengemudi hilang kendali hingga mobilnya berkelok ke arah kiri.
Mobil lalu menabrak sebuah tiang PJU, namun mobil masih terus melaju.
Kendaraan warna abu-abu metalik ini baru berhenti setelah menabrak rumah warga dan terguling.
"Kendaraan terguling, jadi rodanya ada di atas. Kondisinya rusak parah di bagian depan dan atap kendaraan," sambung Diyon.
Akibat kejadian ini, MFR (27), warga Kelurahan Kampungdalem, penumpang yang ada di bangku tengah kanan meninggal dunia.
Sementara penumpang yang ada di depan kiri, AM (31) warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung mengalami luka ringan.
Demikian juga pengemudi, MFA juga selamat dan hanya mengalami luka ringan.
"Korban selamat segera kami evakuasi ke IGD RSUD dr Iskak. Sementara yang meninggal dunia kami bawa ke IKF RSUD dr Iskak," tutur Diyon.
Polisi telah melakukan olah TKP serta mengumpulkan barang bukti yang ada di lokasi.
Selain itu sejumlah saksi juga dimintai keterangan terkait kejadian ini.
Jalan Raya Ngantru selama ini menjadi jalur yang dianggap istimewa oleh warga Tulungagung.
Jalur penghubung Tulungagung-Kediri ini telah diperlebar dari dua lajur menjadi empat lajur.
Selain bertambah lebar, kualitas aspalnya juga sangat bagus sehingga awet dan sangat mulus layaknya jalan tol.
Namun kondisi ini juga dianggap menjadi faktor yang pendorong pengemudi untuk memacu kendaraannya.
Akibatnya banyak kecelakaan yang terjadi karena pengemudi yang tidak bisa menguasai kendaraannya. (David Yohanes)