Sejarah

Keris ini Konon Menunggu Satu Nyawa untuk Lengkapi Kutukan Pembuatnya, Kini Masih Menghilang

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi keris (gambar tidak terkait berita) - Pusaka keris koleksi Museum Keris Nusantara di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019).

TRIBUNMADURA.COM - Keris legendaris di tanah Jawa yang banyak dikenal masyarakat adalah keris Mpu Gandring.

Dalam sejarah Jawa, keris ini dikutuk oleh Mpu Gandring akibat tewas di tangan Ken Arok.

Dalam kutukannya itu, Mpu Gandring menyebut jika kerisnya itu akan membunuh tujuh keturunan.

Menurut kisah yang ada, konon keris ini sudah membunuh enam orang di antaranya adalah Mpu Gandring, Kebo Ijo, Tunggul Ametung, Ki Pengalasan, Anusapati, dan Ken Arok.

Sosok yang terbunuh oleh keris itu adalah pembuatnya sendiri, Mpu Gandring.

Ini terjadi setelah Ken Arok yang tak sabar dengan keris tersebut yang tak kunjung jadi, akhirnya menggunakannya untuk membunuh Mpu Gandring.

Selanjutnya Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung, yang merupakan istri Ken Dedes.

Tunggul Ametung adalah akuwu Tumapel, sehingga setelah dibunuh Ken Arok ia naik takhta menjadi raja dan menikahi Ken Dedes.

Sejak ia menjadi raja, keris tersebut membawa kutukan Mpu Gandring, dan konon membunuh keturunan Ken Arok.

Beberapa orang meninggal dibunuh dengan keris itu, setelah Mpu Gandring dan Tunggul Ametung, keris itu membunuh Kebo Ijo.

Kebo Ijo dijadikan kambing hitam pembunuhan Tunggul Ametung kemudian dihukum mati menggunakan keris tersebut.

Lalu anak Ken Arok Tohjaya hasil pernikannya dengan Ken Umang, tewas ditusuk tombak.

Awalnya ada desas-desus bahwa Tohjaya juga tewas tertusuk keris Mpu Gandring.

Ken Arok pun juga tewas tertusuk keris tersebut, konon ia tewas ditikam oleh abdi negara yang diperintahkan oleh Anusapati.

Setelah tewas, Anusapati naik menjadi raja Tumapel dengan gelar Bathara Anusapati.

Halaman
12

Berita Terkini