Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Jumlah anak yang terserang penyakit campak atau measles di Kabupaten Sampang, Madura pada tahun 2022 cukup tinggi, Jumat (10/2/2023).
Mengapa tidak, berdasarkan data di Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) setempat, angka kasus mencapai 283, itupun terhitung hanya selama enam bulan dari Juli - Desember 2022.
Kepala Dinkes dan KB Sampang, dr Abdullah Najich melalui Staf Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Survelen Imunisasi, Esti mengatakan bahwa kasus campak di wilayah kerjanya tidak hanya menyerang anak usia 5 tahun ke bawah, namun juga 5 tahun ke atas.
Faktor banyaknya kasus anak terjangkit virus yang ditandai sejumlah gejala, salah satunya ruam di seluruh tubuh itu karena minimnya imunisasi.
Sedangkan, Hesti mengaku selama ini telah memberikan fasilitas terbaik, bahkan untuk menjalankan imunisasi harus turun ke lapangan.
Baca juga: Pelarian Buronan 5 Tahun Polres Sampang Akhirnya Dibekuk, Curi Pick Up Modal Kunci T
"Kesadaran masyarakat tentang imunisasi memang kurang sehingga kami sulit untuk melakukan imunisasi secara menyeluruh," ujarnya.
Menurutnya, imunisasi sangat penting untuk kesehatan anak, khususnya umur 5 tahun ke bawah guna menjaga kekebalan tubuh anak dari virus dan penyakit lainnya.
"Kami berharap agar masyarakat Sampang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan anak," tuturnya.
Di samping itu, kata Esti terkait rincian kasus di Sampang sejak Juli 2022 terdapat 2 kasus, Agustus 5 kasus.
Kemudian September 87 kasus, Oktober 123 kasus, November 36 kasus, dan akhir 2022 tepatnya Desember ada 20 kasus.
"Di 2023 sampai bulan Februari hanya ada penambahan 4 kasus campak yang kami data," pungkasnya.