TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur beserta PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pamekasan melepas sejumlah 262 personil Relawan Terang asal Jawa, Madura, dan Bali dari RM Sinjay, Bangkalan Senin (20/2/2023).
Gelar pelepasan Relawan Terang bertemakan, ‘Pemulihan Sistem Kelistrikan Madura’ itu dilakukan setelah PLN dapat memastikan bahwa sistem kelistrikan Madura telah kembali 100 persen pulih.
“Hari ini kami melepas relawan yang membantu PLN UP3 Pamekasan. Mereka berasal dari lintas PLN Unit Distribusi se Madura, Jawa, dan Bali. Mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Jawa Timur,” ungkap Senior Manajer Distribusi PLN UID Jawa Timur, Putu Eka Astawa kepada Tribun Madura.
Ratusan personil itu terdiri dari tim pemeliharaan, konstruksi, engineering, hingga distribusi genset-genset mobile. Mereka tiba secara bergelombang begitu terjadi gangguan pada gangguan pada transmisi SKTT 150 kV Ujung-Bangkalan. Sehingga menyebabkan trip pada PMT Bay Bangkalan, Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 15-13 WIB.
Disusul mobilisasi bantuan 106 unit genset mobile dari lintas PLN unit se Jawa-Bali yang diperbantukan untuk objek vital layanan masyarakat selama kebijakan padam bergilir per 3 jam berlangsung. Dengan harapan, objek vital layanan masyarakat seperti puskesmas, kantor polisi, kantor koramil, kodim, hingga pondok pesantren di Madura tetap teraliri listrik.
Baca juga: Dari Cirebon ke Madura, Inilah Cerita Petugas PLN 17 Hari Tinggal di Madura Pulihkan Listrik
“Kami melepas setelah kurang lebih dua minggu membantu kami mendistribusikan genset-genset listrik ke masyarakat yang terdampak gangguan transmisi. Kami ingin memastikan meski dalam kondisi pemadaman (bergilir), tetapi suplai kelistrikan untuk lokasi vital layanan masyarakat bisa terlayani dengan baik,” jelas Putu.
Gangguan transmisi SKTT 150 kV Ujung-Bangkalan teratasi dan pasokan listrik kembali normal pada Senin (13/2/2023). Itu setelah ratusan personil merampungkan proses penyambungan atau jointing pada Joint Pit (JP) 17 di Jembatan Suramadu sisi Bangkalan dan JP 5 di sisi Surabaya hingga tahapan energize.
Namun pihak PLN mempertahankan 262 personil, peralatan, canggih, hingga bantuan pengoperasian genset mobile. Pasalnya, PLN melalui serangkaian observasi terhadap potensi terjadinya gangguan serupa.
Hasilnya, ditemukan indikasi terjadi gangguan atau titik kritis pada jalur transmisi lain, yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Sirkit II Kenjeran-Bangkalan dan membutuhkan penanganan segera.
Kondisi itu tidak hanya memaksa pihak PLN kembali menerapkan kebijakan manajemen beban atau padam bergilir mulai Selasa (14/2/2023). Namun juga, sedikitnya 262 personil PLN lintas unit se Jawa-Bali urung ‘pulang kampung’.
“Pada Hari Sabtu (18/2/2023), kelistrikan di Madura telah pulih kembali. Kami berharap tetap handal, tidak terjadi lagi kondisi seperti yang kemarin,” harap Putu.
Seperti diketahui, sistem kelistrikan di Pulau Madura sejauh ini masih ditopang melalui dua sirkuit interkoneksi; SKTT 150 kV Sirkit I Ujung-Bangkalan dan SUTT 150 kV Sirkit II Kenjeran-Bangkalan melalui Jembatan Suramadu.
Sirkit I dan II itu total berdaya pasok 330 MW atau masing-masing memiliki daya 165 MW yang disalurkan melalui 57 penyulang yang ada di Madura. Selama ini, kedua line itu memikul beban puncak pemakaian listrik di Pulau Madura yang mencapai kisaran sebesar 290-300 MW.
Saat ini, pihak PLN tengah memperkuat jalur suplai listrik ke Pulau Madura dengan pembangunan SKTT 150 kV Sirkit III di Jembatan Suramadu. Penguatan jalur suplai listrik dengan transmisi baru itu diharapkan mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik ke Madura. Diproyeksikan, pembangunan sirkit III akan rampung pada akhir Maret 2023
“Kami berharap Sirkit III bisa selesai secepatnya. sehingga menambah jalur transmisi dari dua jalur menjadi tiga jalur. Sehingga ketika satu jalur terjadi gangguan, dua jalur transmisi masih aman,” pungkasnya.
Selain Putu, hadir pula sejumlah jajaran petinggi PLN UID Jawa Timur seperti Senior Manajer Niaga, Achmad Satria P, Senior Manajer Komunikasi dan Umum, Hamzah, Manajer Komunikasi Korporat, Anas Febrian.
Pelepasan 262 personil Relawan Madura Terang itu sekaligus PLN melakukan penarikan penuh secara bertahap terhadap bantuan 106 unit genset mobile. Beberapa unit genset mobile diangkut kendaraan crane mulai terlihat di titik kumpul di kawasan pintu akses Suramadu, Dusun Tangkel. Desa/Kecamatan Burneh.
Sementara Manajer UP3 Pamekasan Feri Asmoro memberikan apresiasi setinggi-tingginya sekaligus berterima kasih kepada seluruh personil gabungan lintas unit PLN se Jawa, Madura, dan Bali yang telah berjibaku selama 17 hari memulihkan pasokan listrik Madura.
Sebagai ungkapan terima kasih dan apresiasi, Feri bersama Putu secara bergantian menyematkan ikat kepala khas Madura yakni Odheng serta jaket kepada sejumlah perwakilan personil relawan. Termasuk pemberian sertifikat sebagai wujud apresiasi istimewa kepada 262 personil.
“Segenap UP3 Pamekasan, menghaturkan setinggi-tingginya, hormat kami, terima kasih sedalam-dalamnya. Mohon maaf apabila selama ini, kami ada yang kurang. Atas nama PLN UP3 Pamekasan mohon maaf sebesar-besarnya,” singkat Feri didampingi seluruh Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) se Madura