TRIBUNMADURA.COM - Striker AS Roma Paulo Dybala performanya disebut makin menurun.
Hal ini membuat Jose Mourinho dituntut untuk memperbaiki performa dari Paulo Dybala.
Terlebih saat ini target AS Roma adalah lolos di zona Liga Champions.
Sementara itu, Paulo Dybala juga menjadi incaran sejumlah klub besar Eropa.
Dalam beberapa pekan terakhir, Paulo Dybala belum menambah koleksi golnya bersama AS Roma.
Baca juga: AS Roma Didesak Jose Mourinho Rekrut Juan Cuadrado, Tammy Abraham Juga Dilego Demi Perombakan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Gol terakhir yang dicetak Paulo Dybala berlangsung di laga Serie A Liga Italia kontra Sassuolo pada 13 Maret lalu.
Masuknya Paulo Dybala di babak kedua, membantu AS Roma untuk mengejar ketertinggalan meski pada akhirnya Giallorossi kalah 3-4 dari tim tamu.
Setelah laga itu La Joya tidak kunjung menambah pundi-pundi golnya.
Di Derby della Capitale, AS Roma kembali menelan kekalahan dari rivalnya.
Melawan Lazio, Paulo Dybala hanya bermain selama 45 menit.
Dia lantas digantikan oleh Diego Llorente untuk memperkuat sektor belakang Giallorossi yang sudah kebobolan 1 gol dari Biancocolesti.
Adapun di leg kedua babak 16 besar Liga Europa melawan Real Sociedad, Paulo Dybala juga tidak nyekor.
Dalam laga tersebut AS Roma bahkan tidak berkesempatan untuk mengancam gawang tuan rumah.
Dybala dkk digempur serangan Real Sociedad dengan rincian 19 tembakan dan tiga di antaranya tepat sasaran.
Sedangkan AS Roma yang cukup kewalahan menandingi Real Sociedad sekali pun tidak menciptakan satu tembakan on target.
Beruntung, laga tersebut berakhir imbang tanpa gol dan AS Roma unggul agregat 2-0 atas Real Sociedad.
Baca juga: Syarat PSG Jika Ingin Merekrut Zinedine Zidane Jadi Pelatih, Satu Real Madrid Jadi Ketentuannya
Baca juga: AS Roma Dibuat Pusing oleh Dybala, PSG Cari Pengganti Lionel Messi yang Tak Perpanjang Kontrak
Klub besutan Jose Mourinho ini pun berhak melaju ke perempat final setelah bersusah payah menahan pasukan Erreala La Real.
Menurut laporan Sky Sport Italia, menurunnya ketajaman Paulo Dybala sudah terlihat di laga AS Roma vs Juventus.
Menghadapi mantan klubnya, Paulo Dybala cenderung bermain aman dan jarang mengancam pertahanan lawan.
Penggawa Albiceleste ini bahkan disebut bermain terlalu jauh dari gawang lawan.
Di beberapa kesempatan Paulo Dybala bahkan lebih sigap mengamankan lini belakang Giallorossi dari ancaman tim rival.
Hal itu praktis membuatnya tidak memiliki banyak kesempatan untuk tampil berbahaya dan mendapat peluang untuk menyerang.
Meski kerap bermain bertahan, jurnalis Sky Sport Italia tidak memungkiri bahwa Paulo Dybala adalah pemain yang profesional.
Betapa tidak, dia mampu beradaptasi dengan situasi yang fluktuatif di lapangan.
Pemain bertahan AS Roma mungkin kurang solid dan Paulo Dybala tidak segan melakukan segala cara untuk menyelamatkan timnya meski harus bermain sebagai bek sekalipun.
Laporan yang sama mengklaim, Paulo Dybala cepat memahami kapan saatnya menjadi protagonis dan kapan harus bertahan.
Situasi ini tidak hanya dilakukan Paulo Dybala di AS Roma tetapi juga ketika dia dipanggil untuk memperkuat Timnas Argentina.
Berada di dalam klub yang dihuni nama-nama besar seperti Lionel Messi dan Angel Di Maria, Paulo Dybala tidak mendapat starter dari Scaloni.
La Joya memulai laga persahabatan kontra Panama kemarin dari bangku cadangan selama 30 menit.
Berkurangnya ketajaman Dybala, harus segera diatasi dan Jose Mourinho menjadi pihak yang harus bertanggung jawab.
The Special One dituntut mengasah ketajaman Paulo Dybala dan para penggawa Giallorossi lainnya.
Apalagi, AS Roma menargetkan lolos kualifikasi Liga Champions di tahun dan saat ini posisi mereka tergusur dari peringkat empat klasemen Liga Italia.
Karenanya, peningkatan kualitas dan kekompakan antar pemain diperlukan untuk bisa membawa AS Roma tembus ke Liga Champions.
Jose Mourinho Mau Terlibat Lebih Banyak dalam Manajerial Giallorossi
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho memberi pertanda bahwa dirinya masih akan menukangi klub Serigala Ibu Kota.
Meski banyak klub papan atas yang mengincarnya, Jose Mourinho seakan tidak tergoda untuk meninggalkan AS Roma.
Pelatih berjuluk The Special One itu dilaporkan sudah menyusun strategi untuk tahun ketiganya sebagai juru taktik AS Roma.
Menurut laporan Sky Sport Italia, dalam waktu dekat Jose Mourinho akan bertemu dengan presiden Giallorossi, Dan Friedkin.
Pertemuan keduanya itu kemungkinan besar dihelat pada saat jeda internasional bulan ini.
Sejauh ini, manajemen I Lupi tidak tertarik untuk melepaskan Jose Mourinho.
Apalagi, semenjak pelatih asal Portugal itu tiba, performa AS Roma secara statistik meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam klasemen sementara Liga Italia Serie A, klub Serigala Ibu Kota saat ini berada di urutan kelima, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya.
Jarak AS Roma dengan AC Milan yang menghuni urutan keempat pun hanya terpaut satu poin saja ketimbang tahun lalu (-8) dari Lazio dengan jumlah kebobolan yang lebih sedikit (8 gol).
Hal itu disinyalir sebagai dampak dari menurunnya performa Tammy Abraham musim ini.
Tahun lalu, dia mampu mendulang 17 gol dari 39 laga Serie A dan musim ini Tammy Abraham baru mengoleksi 6 gol dari 27 pertandingan.
Penampilan Tammy Abraham yang kurang impresif itu juga membuatnya harus dilego pada akhir musim nanti.
Mantan pemain Chelsea ini dipastikan kembali ke Liga Inggris di mana banyak peminat yang tertarik mendatangkannya termasuk bekas timnya.
Sementara itu, Jose Mourinho yang masih ingin melanjutkan tahun ketiganya sebagai pelatih AS Roma telah menyusun strategi untuk musim depan.
Dengan hengkangnya Tammy Abraham, Jose Mourinho menginginkan penyerang tengah yang lebih berpengalaman.
Untuk hal ini, AS Roma telah dikaitkan dengan sejumlah nama seperti Roberto Firmino, Romelu Lukaku, dan yang terbaru Mateo Retegui.
Selain itu, Jose Mourinho berambisi mendatangkan bek tengah yang serbaguna.
Dia mengharapkan pemain yang piawai melakukan pengaturan serta gelandang untuk melengkapi skuadnya tahun depan.
Untuk mewujudkan misinya itu, Jose Mourinho memilih berbicara langsung kepada Dan Friedkin.
Dia juga menginginkan lebih banyak keterlibatan dan kekuatan manajerial tim untuk dapat bersaing di tahun ketiganya nanti.
Setelah menjuarai Liga Konferensi Eropa dan lolos ke perempat final Liga Europa, target Jose Mourinho berikutnya yang jelas adalah kualifikasi Liga Champions.
Dengan begitu, sejumlah klub yang menginginkan jasa Jose Mourinho untuk tahun depan sepertinya harus gigit jari.
Diketahui, pelatih asal Portugal ini telah diincar sederet klub papan atas seperti Real Madrid, Chelsea, dan PSG.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com