Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Sumenep Usman Holid mengatakan bahwa musim kemarau tahun 2023 lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.
Usman Holid menegaskan bahwa potensi terjadinya hujan pada musim kemarau tahun 2023 ini lebih kecil dibanding musim 2022 yang lalu.
"Sebenarnya musim kemarau bukan berarti tidak akan ada hujan sama sekali," tutur Usman Holid saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (11/7/2023).
Maka lanjutnya, dalam rangka menghadapi kondisi kemarau yang lebih kering saat ini, pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan air secara bijak.
Terutama bagi daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan, penting untuk mengurangi penggunaan air secara berlebihan.
Baca juga: Hingga Batas Akhir Perbaikan Berkas, Bacaleg DPRD Sumenep Berkurang 36 Orang
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura hanya di GoogleNews TribunMadura.com
Tindakan ini lanjutnya, diharapkan dapat membantu mempertahankan ketersediaan air dan mengurangi dampak kekeringan.
Usman juga mengingatkan, agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan.
Tindakan pencegahan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kebakaran, baik di linhkungan rumah dan hutan.
"Karena angin timuran saat ini cukup kuat," katanya.
Ditanya soal aspek kesehatan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk minum air dalam jumlah yang cukup. Tujuannya, agar tidak mengalami dehidrasi.
Hal ini sangat penting terutama di tengah kondisi yang cukup panas pada musim ini. Imbauan tersebut disampaikan sebagai langkah preventif.
"Diharapkan dengan kesadaran dan tindakan yang tepat dari masyarakat, agar dampak buruk akibat kekeringan dan potensi kebakaran dapat diminimalisir," harapnya.