Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Satnarkoba Polres Bangkalan menggagalkan peredaran dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu seberat 1.000 gram atau 1 KG.
Itu setelah seorang kurir sabu berinisial BS (39), warga Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Sampang dibekuk saat baru saja mengambil paketan sabu di kantor jasa ekspedisi, Kota Bangkalan.
Padatnya arus lalu lintas serta deru suara dari mesin dan knalpot kendaraan bermotor di Jalan Mayjen Sungkono, Kota Bangkalan memudahkan sejumlah personel Satnarkoba Polres Bangkalan melakukan penyamaran, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.15 WIB.
Dengan langkah santai, BS keluar dari kantor jasa ekspedisi.
Kedua tangannya membawa sebuah paket bertuliskan, ‘kopi’.
Ia mengenakan kaos berwarna hitam, celana selutut, serta helm berwarna hitam yang masih menutupi kepalanya.
Ia baru menyadari bahwa dirinya menjadi pantauan anggota Satnarkoba Polres Bangkalan ketika tiga orang berpakaian preman tiba-tiba mendatangi secara bersamaan.
BS tak berkutik dan menyerahkan barang bawaan yang ternyata berisikan 1 KG sabu dan satu bungkus kopi bubuk.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan, serangkaian kegiatan pengamatan hingga berujung penangkapan terhadap kurir sabu BS berawal dari informasi yang mengabarkan bahwa ada pergeseran narkoba jenis sabu dari Pontianak dengan tujuan Bangkalan, Madura.
“Setelah anggota Satnarkoba Polres Bangkalan melakukan pendalaman dan mencocokkan dengan barang yang akan sampai ke Bangkalan, kami mendapati bungkusan yang modusnya ‘kiriman ini adalah kopi’,” ungkap Febri didampingi Kasat Narkoba Polres Bangkalan, Iptu Kokoh Heri, Kamis (7/12/2023).
Sabu seberat 1.030,85 gram itu dikemas menjadi 10 poket, masing-masing seberat 100 gram atau 1 Ons.
Polisi juga menyita sebungkus kopi bubuk yang diletakkan di bagian paling atas dalam kemasan.
“Setiap kantong berisikan sabu seberat 1 Ons lebih. Jika diuangkan kurang lebih Rp 1 miliar, menyelamatkan warga satu Kota Bangkalan."
"Kalau dipecah per gram kecil-kecil maka ribuan masyarakat bisa terdampak,” jelas Febri.
Ikuti berita seputar Bangkalan