Berita Pamekasan

Pemkab Pamekasan Persiapan Hadapi KLB Polio, Kerahkan Seluruh Stakeholder Entaskan Masalah Polio

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantauan suasana saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, rapat koordinasi penanganan kejadian luar biasa (KLB) penyakit polio di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, rapat koordinasi penanganan kejadian luar biasa (KLB) penyakit polio di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati.

Rapat antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan bersama camat dan sejumlah pihak terkait lainnya itu dihadiri langsung Penjabat Bupati, Masrukin.

Ia didampingi Penjabat Sekda Pamekasan, Achmaf Faisol.

"Terus langkah kita itu apa, ingat KLB itu beban berat ke kita, bukan hanya ke keuangan dan status. Kita ini sudah payah-payah untuk menjadi kabupaten sehat, ternyata KLB," kata Pj Bupati Masrukin, Jumat (12/1/2024).

Masrukin menyarankan, Dinkes Pamekasan bersama sejumlah pihak terkait lainnya agar melakukan langkah strategis, supaya status KLB polio ini dapat dihapus dan kembali ke status normal.

Tentu, langkah yang akan diambil itu tidak membuat masyarakat panik menjelang pemilu 2024.

Baca juga: 2 Anak di Sampang Positif Virus Polio, Dinkes Minta Warga Tidak Membuang Popok Sembarangan

Berdasarkan informasi dinkes, status KLB yang pernah disematkan ke Kabupaten Pamekasan pada tahun 2018 adalah penyakit difteri, dan KLB keracunan makanan.

"Kita pernah mengalami KLB, artinya ini bukan barang baru, sehingga penanganannya cepat. KLB sudah kita terima, ayo kita rapatkan dan pak sekda nanti yang mimpin. Saran saya rencana aksinya diperjelas, dimulai kapan, jangan hanya bicara anggaran," tegasnya.

Dia mengingatkan, rencana aksi penanganan KLB polio ini harus matang

Saran Masrukin, semua pihak dapat terlibat aktif demi tercapainya target yang direncanakan.

Seperti bidan desa, camat, kepala desa harus satu visi agar polio dapat dicegah dengan baik.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini