Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Hampir setiap menjelang Puasa Ramadhan, kemunculan para gelandangan dan pengemis (gepeng) sudah menjadi pemandangan umum, karena menurut mereka itulah momen mencari rezeki.

Pantauan TribunMadura.com, para pengemis itu terlihat bertebaran di beberapa titik, baik di pasar, jalan umum, rumah warga dan tempat-tempat tongkrongan kopi setiap hari datang untuk mengemis.

Berusia rata-rata sekitar 40 hingga 50 tahun mereka datang dari satu tempat ke tempat lainnya, bahkan ada juga tampak masih muda baik laki-laki dan perempuan menyasar ke runah warga.

Mereka datang hampir setiap hari dan apalagi saat ini juga momen Ramadhan hingga berakhir lebaran Idul Fitri 1445 H/2024.

Baca juga: Bupati Achmad Fauzi Ajak Masyarakat Tingkatkan Iman dan Tetap Semangat Sambut Ramadan 1445 Hijriyah

Rata-rata gepeng ini saat ditanya ada yang mengaku dari Kecamatan Batuputih dan Juga Pragaan Sumenep, dan cara mereka berbeda-beda. Ada yang bawa kertas proposal dan ada juga yang bawa canting.

"Minta rokoknya pak," kata laki-laki yang memakai sarung dan baju lengan pendek dengan peci hitam yang mengaku dari Batupitih Sumenep, Senin (11/3/2024) di salah satu tempat kopi Jl. Adirasa Kolor Sumenep.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain belum bisa memberikan keterangan terkait mulai bermunculan gepeng jelang puasa Ramadhan 2024.

Dikonfirmasi melalui hp pribadinya belum bisa mengngkat.

Hal yang sama juga belum merespon Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sumenep, Achmad Laili Maulidy dihububgi melalui WhatsAppnya juga belum angkat untuk dimintai keterangan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com