Idul Adha 2024

Te-Satean di Momen Hari Raya Idul Adha, Menikmati Kesegaran Daging Sapi Madura Berbalut Bumbu Sate

Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap dari kegiatan bakar-bakar sate masih mewarnai kemeriahan perayaan Hari Raya Idul Adha hingga H+1 lebaran di rumah Krisna Adi Putro, warga Perumnas, Kecamatan Kamal, Selasa (18/6/2024).

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Beragam olahan masakan berbahan daging hewan kurban sapi maupun kambing, seperti sate dan gule selalu mewarnai kemeriahan perayaan Hari Raya Idul Adha atau yang biasa dikenal dengan Lebaran Kurban.

Bahkan hingga H+1 lebaran, kepulan asap beraroma sate masih dijumpai di sudut-sudut kota hingga pelosok Bangkalan, Selasa (18/6/2024).

Tidak terbantahkan bahwa sapi Madura memiliki kualitas daging terbaik kedua di Indonesia setelah daging sapi dari Pulau Bali. Karkas daging sapi Madura yang meliputi daging; tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit mencapai 48 persen dari berat tubuhnya. Sementara karkas sapi Bali mencapai 51 persen, dan karkas sapi-sapi lain di Pulau Jawa hanya mencapai 45 persen.

Tidak heran jika pada momen Lebaran Kurban, sapi-sapi Madura banyak dipesan warga dari Jawa Timur. Irisan daging sapi Madura untuk sate selalu nikmat meski hanya bermodal bumbu sederhana, yakni kecap dan bawang merah yang dibalurkan hingga meresap ke setiap irisan daging sate.

“Daging sapi Madura memiliki tekstur kenyal dan beraroma segar, pas banget untuk beragama olahan. Pada momen Lebaran Kurban, biasanya kami bikin sate saat kumpul-kumpul bersama keluarga besar yang pulang mudik,” ungkap Krisna Adi Putra, warga Perumnas, Kecamatan Kamal kepada Tribun Madura.

 

Ia menjelaskan, bakar-bakar sate merupakan salah satu bentuk antusiasme masyarakat dalam menyambut perayaan Hari Raya Idul Adha. Tentunya daging-daging hewan kurban sudah melalui proses pemeriksaan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan sebelum maupun setelah disembelih.

“Sehingga daging hewan kurban yang didistribusikan sangatlah aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat. Kita sebagai masyarakat harus mengetahui bentuk daging layak konsumsi, kita harus optimis dan positif thinking bahwa daging yang kita konsumsi sangat layak dan aman,” pungkas Krisna.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan Bangkalan, drh Siti Sumirah mengungkapkan, rombongan tim pemantau hewan kurban yng terbagi menjadi empat tim telah melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan terhadap kesehatan hewan-hewan kurban mulai H-7 hingga hari H Lebaran Kurban.

“Terakhir itu pemeriksaan postmortem atau pemeriksaan setelah penyembelihan dan pemotong. Kami sudah berkeliling ke masjid-masjid ataupun yayasan yang melakukan pemotongan hewan kurban,” ungkap Sumirah.

Pemeriksaan postmortem meliputi pengecekan kondisi karkas yang meliputi daging dan jeroan sebagai upaya memastikan bahwa daging hewan kurban sebelum didistribusikan ke masyarakat sudah sesuai dengan syariah, yakni aman, sehat, utuh dan halal atau disingkat Asuh.

Sumirah memaparkan, kegiatan pemantauan kesehatan daging hewan kurban pada hari H perayaan Idul Adha dilakukan di 14 titik masjid dan yayasan yang tersebar di Kecamatan Kota dan Kecamatan Burneh.

Dari belasan titik itu, lanjutnya, rombongan tim pemantau kesehatan daging hewan kurban telah melakukan pemeriksaan postmortem terhadap 183 ekor hewan kurban yang telah disembelih. Terdiri dari 107 ekor sapi dan 76 ekor kambing.

“Pengecekan baik itu daging ataupun jeroannya, hasilnya tidak kami temukan adanya cacing, parasit, atau pun penyakit lainnya. Alhamdulillah semuanya normal, maka daging hewan kurban yang didistribusikan sudah aman dikonsumsi, layak disate,” pungkas Sumirah.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini