TIBUNMADURA.COM, MADURA- Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Kamis (19/9/2024). Dari premotor di Bangkalan tertimpa pohon, hingga curanmor di Sampang.
1. Terekam CCTV 5 Pemotor Tertimpa Dahan Pohon di Bangkalan, Truk Tronton Cuek Berlalu Begitu Saja
Peristiwa mengerikan terekam CCTV milik sebuah toko di Jalan Raya Junok, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan pada Selasa (17/9/2024).
Sedikitnya lima pengendara sepeda motor tiba-tiba tertimpa dahan pohon yang melaju tepat di belakang truk tronton.
Berdasarkan rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi pada pukul 08.26 WIB.
Jatuhnya dahan pohon hingga menimpa para pemotor disebabkan terhempas bagian bak truk tronton yang melaju di depan para korban pengendara sepeda motor.
Lokasi kejadian, yakni di Jalan Raya Junok merupakan jalur poros masuk atau keluar Kota Bangkalan dari arah Timur.
Di jalur tersebut merupakan kawasan perniagaan, kuliner, hingga padat pemukiman dengan volume kendaraan tinggi.
Tidak ada korban serius dalam peristiwa itu, lima pengendara yang tertimpa dahan pohon mengalami luka ringan.
Namun kejadian mengerikan membuat para pengendara roda dua termasuk pengemudi mobil menghentikan laju kendaraannya untuk memberikan pertolongan, sekaligus membersihkan dahan dan ranting pohon lengkap dengan dedaunan yang berserakan di tengah jalan.
Berdasarkan keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, peristiwa seperti itu telah terjadi sebanyak dua kali.
Hal itu dikarenakan banyak truk besar melintas serta banyak pohon besar dengan dahan dan ranting menjulur ke bawah.
“Terekam di CCTV toko saya, terjadi begitu cepat. Saya bersama warga dan pengendara membantu para pemotor, truk (tronton) tidak merasa karena terus melanjutkan perjalanan,” singkat pemilik toko, Arya Pujasmara, warga Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Rabu (18/9/2024).
2. Ingin Memiliki Sepeda Motor Impian, Pria Pengangguran di Sampang Nekat Curi dan Berakhir di Tahanan
Keinginan Abdul Jalil (44) warga Desa Olor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura untuk memiliki sepeda motor impian tidak dapat dibendung.
Dengan kondisi tidak memiliki uang, pria pengangguran tersebut terpaksa mencuri sepeda motor milik orang lain dan berakhir di sel tahanan Mapolres Sampang.
Jalil diringkus Satreskrim Polres setempat serelah mencuri sepeda motor jenis Honda Vario warna putih Nopol M 3161 NI di pemukiman warga Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Sampang.
Insiden pencurian itu bermula, saat korban, Asmuri Adiyanto (43) menitipkan sepeda motornya ke rumah temannya pada (19/2/2024) sekitar, 19.00 wib.
Sepeda motor korban diletakkan di sela-sela rumah, namun keesokan harinya tepatnya, sekitar 06:00 wib, kendaraan itu sudah hilang, alias digondol maling.
"Korban sempat mencari sepeda motornya di area sekitar bersama temannya, tapi tidak ditemukan. Akhirnya memilih melapor ke Polisi," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo, Rabu (18/9/2024).
Setelah menggelar serangkaian penyelidikan kata AKP Sigit, akhirnya keberadaan sepeda motor beserta pelaku ditemukan. Bahkan, pada (9/9/2024) sekitar 20.00 wib, pelaku berhasil diamankan di jalan raya Kecamatan Banyuates saat menggunakan sepeda motor curiannya.
"Saat dintrogasi tersangka langsung mengakui perbuatannya. Untuk kendaraan curian, memang tidak dijual oleh tersangka," terangnya.
Atas perbuatannya, tersangka disangkakan pasal tindak pidana dengan pemberatan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 ayat 2 KUHP, dengan ancaman 9 tahun penjara.
3. Fakta Kasus Dugaan Pemalakan Persoalan Prostitusi di Sumenep, Muncikari Membantah
Tiga muncikari di Desa Beluk Ares Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep Madura diduga ditakut-takuti masuk penjara oleh Ketua sementara DPRD Sumenep jika tidak segera menyetorkan uang Rp 10 juta dengan tujuan dibebaskan.
Pemalakan uang jutaan oleh Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumenep itu sehari setelah delapan PSK digerebek bersama Satpol PP Sumenep di tiga lokasi pada Jumat (6/9/2024).
Merasa takut dengan ancaman akan dipenjarakan, Addur salah satu mucikari di Desa Beluk Ares bersama dua temannya terpaksa harus memenuhi permintaan Ketua sementara DPRD Sumenep tersebut dengan jumlah uang semampunya.
Bersama dua muncikari lainnya, Addur mengaku uang yang terkumpul Rp 6 juta yang disetor langsung ke Zainal Arifin (Ketua Sementara DPRD Sumenep) dan disaksikan kepala desa (Kades) Beluk Ares.
"Imingnya mau dihukum kalau tidak ada uangnya," tutur Addur saat dikonfirmasi TribunMadura.com di sekitar lokasi rumahnya.
Seharusnya kata Addur, jika Zainal Arifin punya niat baik untuk memberhentikan pekerjaan maksiat tersebut harus datang baik-baik memberikan peringatan dan juga pembinaan.
"Mau memberhentikan giman, kalau dia (Ji Zinal) minta uang, dan uang yang diberikan itu (Rp 6 juta) hasil dari ngutang yang diberikan ke Ji Zinal. Ketua DPR itu," tuturnya.
Bahkan lanjutnya, mereka (PSK) yang diamankan disebut-sebut akan dikirim ke Kediri dan ucapan itu membuat ketakutan hingga nangis.
"Ditakut-takuti mau dikirim ke kediri, ya nangis semua," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Sementara DPRD Sumenep H. Zainal Arifin mengaku tidak merima uang palak dari mucikari atas nama Addur.
Sebab, baginya uang tersebut terlalu kecil.
"Tidak, untuk apa mencari uang sekecil itu," kata Zainal Arfin saat dikonfirmasi kebenaran minta uang Rp 10 juta ke tiga bos tempat PSK yang sempat digerebek bersama Satpol PP Sumenep tersebut.
Untuk diketahui, Ketua sementara DPRD Sumenep Zainal Arifin bersama Satpol PP menggerebek tiga tempat lokalisasi di Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten pada Jumat (6/9/2024).
Hasilnya, ada delapan PSK yang ditemukan di tiga lokasi Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten Sumenep.
Delapan orang wanita yang diduga jadi pemuas nafsu hidung belang tersebut berada di kantor Satpol PP Sumenep pada pukul 16.50 WIB.
Politisi PDI Perjuangan Sumenep ini mengaku, membasmi tempat pelacuran di wilayah Kecamatan Ambunten tersebut merupakan keiinginannya.
"Saya berterimakasih pada Satpol PP telah memenuhibkeinginan saya selaku Ketua DPRD Sumenep untuk membasmi pelacur di kecamatan ambunten," tutur Zainal Arifin didampingi Kepala Satpol PP Sumenep.
Bahkan lanjutnya, dirinya menargetkan untuk membsrsihkan tempat dan pelacur itu se Kabupaten Sumenep.
"Tidak hanya tempat-tempat seperti ini (tiga lokasi di Desa Beluk Ares) yang saya targetkan, tapi kos kosan, hotel yang ada di kabupaten Sumenep dan berbau asusila akan kami basmi," tegasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com