Kapal Tenggelam di Selat Bali

SPESIFIKASI KRI Pulau Fanildo, Dikerahkan Cari Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya: Punya Sonar Canggih

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Taufiq Rochman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPESIFIKASI - Inilah spesifikasi KRI Pulau Fanildo-732. Kapal berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV) itu akan dikerahkan dalam operasi pencarian bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Inilah spesifikasi KRI Pulau Fanildo yang dikerahkan mendeteksi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

KRI Pulau Fanildo akan tiba di perairan Selat Bali untuk menunjang proses pencarian tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Sabtu (5/7/2025) malam.

Dengan peralatan yang ada di dalamnya, KRI tersebut akan membantu memastikan bahwa benda yang dideteksi di sekitar lokasi kapal tenggelam adalah KMP Tunu Pratama Jaya.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI IGP Alit Jaya menjelaskan, KRI Pulau Fanildo akan tiba sekitar pukul 20.30 WIB di Selat Bali untuk menyisir lokasi tempat kapal hilang kontak dan lokasi tempat ditemukannya benda diduga bangkai kapal. 

"Malam ini juga KRI Fanildo akan menggunakan sonarnya untuk mendeteksi langsung."

"Kemudian di sana juga dibawa magnetometer untuk menguji kekuatan kemagnetan yang ada di dasar laut untuk memastikan," kata Alit di Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025).

LOKASI KAPAL TENGGELAM - Gambar lokasi benda diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. (Tribun Jatim Network/Imam Nawawi)

Selain itu, TNI AL juga akan menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk memastikan secara visual bahwa objek tersebut adalah KMP Tunu Pratama Jaya.

Spesifikasi

Mengutip Kompas.com, KRI Pulau Fanildo-732 memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter.

Kapal ini mempunyai beberapa kecanggihan karena dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern dibanding kapal pemburu ranjau yang telah dioperasionalkan TNI AL saat ini.

KRI Pulau Fanildo-732 menggunakan bahan baja non-magnetik dan memiliki degaussing system, yakni sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal serta dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Kapal tersebut juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Selain itu, KRI itu memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau.

Juga dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.

Diberitakan sebelumnya, Pencarian atas tragedi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025), membuahkan titik temu baru. Tim SAR gabungan berhasil menemukan titik lokasi diduga bangkai kapal pada pencarian hari ketiga atau Sabtu (5/7/2025).
 
Benda diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya itu ditemukan sekitar 1-2 nautical miles ke arah utara dari titik awal tempat kapal tenggelam. Lokasinya berada di kedalaman antara 40-50 meter dari permukaan laut.

"Dari hasil identifikasi data yang kita dapatkan sore hari ini, spesifikasi bentuk benda di bawah air: panjang dan lebar hampir bersamaan (dengan spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya)," kata Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas R Eko Suyatno.

Untuk memastikan bahwa benda di bawah laut itu adalah KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan masih akan memeriksa kembali dengan beberapa peralatan yang akan menunjang pencarian.

Termasuk sensor sonar yang ada di KRI Pulau Faneldo milik TNI AL.

KRI tersebut direncanakan akan tiba di perairan Selat Bali pada malam ini.

Setelah tiba, KRI akan langsung bergerak untuk menelusuri keberadaan bangkai kapal berdasar data yang telah dimiliki oleh tim SAR gabungan.

Eko menjelaskan, lokasi diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan oleh distrik Navigasi Kementerian Perhubungan pada pencarian Sabtu siang.

"Tim tersebut berangkat ke titik lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Tapi cuaca kurang bersahabat, sehingga mereka kembali."

"Tidak lebih dari sejam, mereka bergerak lagi dan sampai di titik lokasi," kata Eko, Sabtu (5/7/2025).

Setelah melakukan penelusuran, tim berhasil menemukan adanya benda diduga bangkai kapal itu.

Selain lokasi diduga bangkai KMP Tunu Prtama Jaya, tim pencari juga berhasil menemukan beberapa benda diduga milik penumpang.

Benda-benda tersebut antara lain pelampung dan pakaian.

Berita Terkini