Berita Terkini Pamekasan

Pamekasan Gulirkan Program ‘Tidak Ada Rumah Tanpa Penghasilan’, Apa Itu?

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Taufiq Rochman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI BANTUAN MODAL USAHA - Bupati Pamekasan, Kholilurrahman akan memberikan bantuan modal usaha awal bagi warganya yang ingin memulai bisnis usaha.

Poin Penting:

  • Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman Wafi, akan memberikan bantuan modal awal bagi warga yang ingin memulai usaha
  • Program ini bertujuan menggerakkan ekonomi rumah tangga dari skala kecil
  • Pemkab Pamekasan mendorong konsep "Sejahtera dari Desa" sebagai strategi pembangunan yang berimbang antara desa dan kota

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Kholilurrahman akan memberikan bantuan modal usaha awal bagi warganya yang ingin memulai bisnis usaha.

Ini dilakukannya untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang berkualitas dengan menyiapkan sejumlah program strategis. 

Salah satunya adalah program 'Tidak Ada Rumah Tanpa Penghasilan' yang rencananya akan dianggarkan melalui APBD tahun 2026.

Kholilurrahman menjelaskan, program 'Tidak Ada Rumah Tanpa Penghasilan' ini bertujuan menggerakkan roda ekonomi masyarakat dari skala kecil.

Kata dia, APBD tahun 2026 mendatang, pihaknya akan mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi meskipun kecil-kecilan. 

"Kalau sehari menempatkan Rp 10 ribu sehingga dalam sebulan menjadi Rp 300 ribu," kata Kholilurrahman, Rabu (30/7/2025).

Menurut Kiai Kholil, penerapan pola tersebut, di masa kepemimpinannya siap memberikan dukungan berupa modal awal untuk masyarakat yang ingin menjalankan usaha.

"Kami akan memberikan modal awal bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan bisnis, kegiatan-kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, Kiai Kholil menyarankan pentingnya konsep 'Sejahtera dari Desa' sebagai bagian dari strategi pembangunan berimbang antara desa dan kota.

“Itu termasuk jargon kami, yang artinya pembangunan di desa harus lebih diperhatikan dari pembangunan kota atau minimal berimbang,” tegasnya.

Ia beralasan, ketika desa berkembang, maka warga desa akan berkunjung atau berpindah ke kota dengan membawa daya saing.

“Tapi tidak sebaliknya. Ketika kemampuan masyarakat kota meningkat, mereka tidak akan ke desa, malah mencari kota yang lebih tinggi. Dan begitulah seterusnya,” ungkapnya.

Karena itu, Pemkab berkomitmen mempertahankan prinsip kesejahteraan dari desa sebagai landasan membangun Pamekasan yang maju dan merata.

Berita Terkini