Berita Terkini Lumajang

Titik Terang Pencurian Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Motif hingga Pelaku

Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Taufiq Rochman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CURANMOR - Saman (32), anggota komplotan pencurian sepeda motor milik mahasiswa yang sedang KKN di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, saat diinterogasi polisi, Sabtu (16/8/2025).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Netwrok, Erwin Wicaksono

TRIBUMADURA.COM, LUMAJANG - Polres Lumajang menangkap 1 dari beberapa komplotan pelaku pencurian sepeda motor mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Lumajang, Jawa Timur.

Teror pencurian sepeda motor tersebut terjadi di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso beberapa waktu lalu. 

Pelaku yang diamankan adalah seorang pria bernama Saman (32), warga Desa Alun-alun. 

Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, menjelaskan bahwa Saman tidak beraksi seorang diri, melainkan bersama rekannya bernama Sohib. 

Sohib keberadaannya belum diketahui dan kini masih dalam pengejaran oleh polisi.

Baca juga: Teror Curanmor! 4 Motor Mahasiswa KKN di Lumajang Hilang dalam 72 Jam

"Pelaku yang berhasil kita ungkap kalo ini yang di Desa Alun-alun."

"Tersangka yang di desa Alun-alun ini ada dua orang, yang satu orang masih kami selidiki guna pengejaran lebih lanjut," Terang Alex saat gelar rilis di Polres Lumajang, Sabtu (16/8/2025).

Menurut Alex, rumah Saman berada tak jauh dari kantor desa yang dijadikan tempat tinggal mahasiswa KKN asal Jember.

Meski bukan perangkat desa, Saman sempat dipercaya oleh Kepala Desa untuk membantu menjaga keamanan mahasiswa.

Gerak gerik Salman terbilang tak mencurigakan, saat para mahasiswa KKN panik karena ada laporan kehilangan motor, Saman justru berada di kantor desa menemani mereka.

OLAH TKP - (foto kiri) Polisi olah TKP pencurian sepeda motor mahasiswa KKN di Kantor Desa Alun-alun, Rabu (6/8/2025). Dua motor mahasiswa KKN hilang di rumah kepala desa Tempeh Tengah. (KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA)

Motor mahasiswa KKN yang diambil langsung disembunyikan di semak-semak, kemudian Salman kembali ke kantor desa bersama mahasiswa yang kebingungan untuk memantau kondisi terkini.

Selain menangkap Saman, polisi juga masih memburu tiga pelaku lain yang terlibat dalam pencurian sepeda motor mahasiswa di dua lokasi berbeda. 

Tiga pelaku lain itu diketahui melakukan pencurian di rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

Sehingga total buron yang masih dalam pengejaran dalam kasus ini berjumlah 4 orang. 

Alex menegaskan bahwa para pelaku berasal dari kelompok yang berbeda. 

"Secara praktik pencuri ini beda kelompok, ini masih permulaan dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat," Tandasnya.

Di sisi lain, dihadapan polisi, tersangka Saman mengaku bahwa dirinya sakit hati terhadap mahasiswa KKN hingga nekat melakukan pencurian. 

Ia merasa tersinggung karena perilaku mahasiswa, terutama laki-laki yang ia anggap tak ramah alias sombong.

"Sombong mereka gak mau nyapa, kalau yang perempuan sih masih nyapa. Namun yang laki-laki disapa tidak jawab," Beber Saman. 

Saman juga mengakui sejatinya ia mendapat amanah dari Kepala Desa untuk menjaga para mahasiswa KKN. 

Namun, karena tersinggung, ia justru mengajak rekannya Sohib untuk mencuri motor mahasiswa.

“Benar disuruh jaga sama pak inggi kepala desa (untuk jaga mahasiswa) tapi anak-anaknya sombong jadi saya ambil (sepada motor),” Tuturnya.

Sebelumnya, pencurian terhadap kendaraan bermotor milik mahasiswa KKN di Lumajang terjadi dua kali dalam rentang waktu hanya tiga hari yakni di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso dan Rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

Empat unit sepeda motor hilang. Tiga diantaranya milik mahasiswa Universitas Jember.

Sedangkan, satu lainnya milik mahasiswa Universitas Islam KH. Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember.

Akibat kejadian ini, delapan perguruan tinggi peserta KKN kolaboratif di Lumajang menarik 1.328 mahasiswanya meski KKN belum selesai.

Berita Terkini