Perluas Jaringan Sepak Bola Usia Dini di ASEAN, Bangkalan Soccer Academy Kunjungi Brunei Darussalam

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Tergabung dalam Asean Football Community, manajemen sekolah sepak bola usia dini, Bangkalan Soccer Academy (BSA) mulai 5-7 September 2025 bertolak ke home ground Junior Soccer Academy di Sport Complex Universiti Brunei Darussalam yang terletak di  Bandar Seri Begawan. Langkah ini ditempuh BSA sebagai upaya memperluas jaringan komunitas sepak bola khususnya Youth Development di kawasan Asean.

Selaku pendiri Asean Football Community di Slangor Malaysia pada tahun 2024, Owner  BSA, Prof Dr Imam Syafi’’, MKes mengungkapkan, keanggotaan Asean Football Community kini bertambah dengan bergabungnya Brunei Darussalam dan Singapura.   

“Pagi ini saya berkesempatan berkunjung ke home ground Junior Soccer Brunei Darussalam. Selama ini yang sudah bergabung di Asean Football Community adalah para pelatih dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Alhamdulillah sekarang sudah ada dari Brunei Darussalam,” ungkap Prof Imam kepada Tribun Madura, Minggu (7/9/2025).

Keberadaan BSA dalam 7 tahun terakhir telah menjadi hardpan baru bagi perkembangan sepak bola di Kabupaten Bangkalan. Event-event festival sepak bola usia dini skala nasional beberapa kali digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
 
Namun dalam satu tahun terakhir, pihak BSA terpaksa memindahkan event rutin tahun ke Surabaya dan Sidoarjo karena keterbatasan akses penggunaan SGB.

“Tujuan dibentuknya Komunitas Sepakbola ASEAN adalah untuk menjalin kerjasama dalam hal pertukaran informasi dan pengalaman sesama pegiat sepak bola di kawasan Asean,” jelas Guru Besar Kepelatihan Sepak Bola Usia Dini di Unesa itu.

Pada pertengahan Mei 2024, BSA membawa 30 siswanya untuk mengikuti Selangor Open  Kelompok Usia (KU) 11 tahun dan KU 12 tahun ‘JSA International NFDP Master Open’ di JSA Arena, Setia Alam, Selangor, Malaysia pada 1-2 Juni 2024.

Dengan penerapan kurikulum kepelatihan berbasis perpaduan ilmu pengetahuan, teknologi, mengikuti perkembangan sepak bola modern, serta polesan tangan dingin para pelatih sepak bola berlisensi D dan C Asian Football Confederation (AFC),  banyak pemain sepak bola hasil binaan BSA yang bermain di klub besar. Seperti Persebaya, Persis Solo, Madura United, Bhayangkara FC, PSM Makassar dan Deltras Sidoarjo.

Sebut saja Alvin Sukron BSA, Moh Arif Rahman BSA, dan Firly Jauzi BSA di Madura United U-16. Alvin Sukron yang merupakan warga Kelurahan Kraton, Kota Bangkalan pernah mewakili Jawa Timur dalam Seleksi Pemain Tim Nasional U-17 World Cup di tahun 2023.  Sementara di Borneo FC, bercokol nama Dafa Stefano dari BSA

Bahkan ada 11 pemain yang sudah berhasil menembus tima nasional seperti Marselino Ferdinand, Hugo Samir, Brylian Aldama, Marcel Januar Putra, Arsa Ramadhan Ahmad, Januarius Toa Meka, Chrystna Bhagascara dan Imam Faudji. 

Prof Imam menjelaskan, gairah sepak bola di Brunei Darussalam sangat rendah karena minat anak-anak bermain sepak bola atau bergabung dengan sekolah-sekolah sepak bola tidak sebagus anak-anak dari negara-negara tetangga di ASEAN.  

“Pesertanya tidak begitu ramai jika dibandingkan dengan latihan sepak bola usia dini di Indonesia. Saya sempat ngobrol banyak dengan Head Coach Junior Soccer, coach Hashmann, dia menyampaikan bahwa gairah sepak bola di Brunei sangat rendah. Kondisi ini berimbas terhadap prestasi Timnas Brunei yang tertinggal jauh dengan negara Asean lainnya,” pungkas Prof Imam.

Dijadwalkan, BSA pada sore ini akan diterima pengurus Brazilian Football Academy (BFA) untuk berdiskusi sepak bola Usia Dini dan Usai Muda dengan para pelatihnya.
 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com