Berita Sumenep

Autopsi Jenazah Bayi Perempuan Ditemukan di Kamar Kos Arjasa Sudah Dilakukan, Hasilnya?

Proses otopsi terhadap jenazah bayi perempuan, yakni S (11) yang ditemukan meninggal di dalam lemari kamar kos di Kecamatan Arjasa

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Shutterstock.com
Ilustrasi penemuan jenazah bayi di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Proses otopsi terhadap jenazah bayi perempuan, yakni S (11) yang ditemukan meninggal di dalam lemari kamar kos di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep akhirnya selesai dilakukan.

Otopsi berlangsung di RSUD Abuya Arjasa pada Sabtu (6/9/2025) sore. Pihak keluarga korban menuturkan, proses tersebut memakan waktu sekitar tiga jam, dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga menjelang magrib.

"Waktu itu otopsinya dilakukan pada sore hari. Dan kami sekeluarga hanya menunggu di luar saja," terang Moh Rofiq (54), kakek korban saat dihubungi pada Senin (8/9/2025).

Proses otopsi katanya, melibatkan tim medis bersama petugas dari Polres Sumenep. Ada pula dokter yang didatangkan langsung dari Kota Sumenep. Namun hingga kini, pihak keluarga mengaku belum menerima hasil resmi dari otopsi tersebut.

"Belum ada (hasilnya). Sampai sekarang kami belum diberitahu penyebab kematian cucu kami," ungkapnya.

Usai otopsi, jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah keluarga di Desa Duko, Kecamatan Arjasa untuk dimakamkan.

Prosesi pemakaman berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB di pemakaman keluarga yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari rumah nenek korban.

"Setelah otopsi selesai, jenazah langsung kami makamkan di dekat rumah keluarga," terang Rofiq.

Keluarga berharap, untuk segera mendapatkan kejelasan dari hasil otopsi agar bisa mengetahui penyebab kematian bayi tersebut.

Sampai saat ini lanjutnya, keberadaan ibu korban atas nama Ila, hingga saat ini masih belum diketahui.

Sejak jenazah Syifa ditemukan, perempuan itu tidak tampak di rumah kos tempat ia tinggal bersama kedua anaknya.

Diketahui, Ila merupakan warga Arjasa yang pernah merantau ke Malaysia bersama suaminya, Mat Sirri.

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak, pertama bernama Azril (3) dan kedua S ( korban).

Azril lahir di Malaysia, sedangkan S lahir setelah keluarga ini kembali ke kampung halaman.

Sebelum korban lahir, Mat Sirri lebih dulu berangkat lagi ke Malaysia untuk bekerja. Sejak itu, Ila tinggal di kos bersama kedua anaknya.

Kini, keluarga masih menanti hasil otopsi sekaligus berharap keberadaan Ila segera diketahui.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved