Berita Sumenep

Sumenep Capai Target ORI Campak Rubela di Hari ke-26, Masih Ada Lima Puskesmas yangTertinggal

Program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR) di Kabupaten Sumenep, Madura akhirnya mencapai target nasional

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
KASUS CAMPAK: Suasana saat petugas Dinas Kesehatan melakukan imunisasi terhadap sejumlah anak 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR) di Kabupaten Sumenep, Madura akhirnya mencapai target nasional yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.

Target cakupan 95 persen imunisasi tercapai di hari ke-26 pelaksanaan ORI, tepatnya pada Rabu (24/9/2025).

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah menyebutkan capaian tersebut menjadi hasil kerja keras petugas kesehatan di 26 Puskesmas.

"Alhamdulillah, target 95 persen yang ditetapkan Kemenkes sudah tercapai. Ini kerja bersama seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas hingga kader Posyandu," tutur Ellya Fardasah pada Jumat (26/9/2025).

Berdasarkan data terakhir pada 24 September 2025 pukul 16.00 WIB, dari 73.969 sasaran, sudah 70.424 anak yang mendapat imunisasi. Angka itu setara dengan cakupan 95,2 persen.

Meski begitu, Ellya tak menampik masih ada lima Puskesmas yang cakupannya belum menyentuh 95 persen.

"Namun, ada juga Puskesmas yang capaian cakupannya lebih dari 99 persen. Artinya, semangat dan dukungan masyarakat sangat tinggi," ucapnya.

Selain menyelesaikan target ORI, pihaknya menekankan agar imunisasi rutin bulanan tetap digerakkan.

"Kami berharap ini bukan berhenti di ORI saja, tapi imunisasi rutin bulanan juga bisa mencapai target," tambahhnya.

Selain itu lanjutnya, edukasi ke masyarakat terus dilakukan agar tidak muncul keraguan terhadap imunisasi.

"Kami imbau masyarakat tidak panik, tetap waspada gejala campak dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika ada tanda-tanda. Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama," imbaunya.

Dengan demikian, DKP2KB Sumenep ini juga menyiapkan tindak lanjut berupa penguatan surveilans epidemiologi, analisis data kasus, hingga penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat.

"Upaya preventif tetap kami lakukan, terutama di wilayah dengan risiko tinggi. Penanganan intensif untuk kasus yang muncul juga jadi prioritas," terangnya.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved