Berita Viral

Ortu Tak Terima Alat Vital Anak Luka Usai Mainan Sunat: Sekolah Kena Imbas, Walkot Nyaris Terlibat

Orang tua siswa PAUD ini sudah melaporkan kejadian itu kepada Wali Kota Solo, Astrid Widayani.

Editor: Mardianita Olga
Pexels/Ann H dan Tribun Solo/Ahmad Syarifudin
MAINAN SUNAT - Alat vital anak PAUD terluka usai mainan sunat bersama temannya, Kamis (11/9/2025). Orang tua sempat tak terima dan melaporkannya ke Wali Kota Solo, Astrid Widayani. 

Namun, masing-masing orang tua sepakat damai dengan pertimbangan korban dan pelaku masih anak-anak.

“Ya awalnya kelihatannya orang tua korban itu sempat melapor ke beberapa instansi, termasuk laporan ke Bu Wakil. Cuma setelah ini kemarin sudah diketemukan lewat sekolah dimediasi, termasuk didampingi oleh Dinas tadi kelihatannya menempuh jalan kekeluargaan karena paham bahwa ini kejadian anak dengan anak,” ujar Dwi, Senin (15/9/2025).

Dwi menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai tindakan yang berisiko membahayakan orang lain.

“Yang perlu dipahamkan tadi tanggung jawab anak yang menjadi pelaku itu harus tahu harus memahamkan anaknya supaya tidak akan terulang kejadian serupa ke depannya. Apa yang diperbuat oleh anak itu kan jadi tanggung jawab orang tua,” jelasnya.

Sebagai bentuk empati, Dwi juga meminta agar orang tua pelaku turut membantu proses pemulihan korban dan menanggung kerugian yang ditimbulkan.

“Kondisi saat ini ya mestinya satu ya berempati pada korban kalau bisa membantu upaya menolong terkait dengan pemulihannya. Yang kedua memberikan pemahaman kepada anaknya supaya tidak melakukan perbuatan yang kemungkinan beresiko mencelakai atau merugikan orang lain gitu. Nah itu kan konsep orang tua yang punya tanggung jawab untuk itu,” tambahnya.

Baca juga: Yayasan PSBB Khitan Massal Gratis untuk 70 Anak, Abah Jamal Ungkap Komitmen untuk Kaum Dhuafa

Penampakan TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Kota Solo, Jawa Tengah. Tempat ini menjadi saksi bisu permainan sunat-sunatan yang menjadi musibah, Kamis (11/9/2025).
Penampakan TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Kota Solo, Jawa Tengah. Tempat ini menjadi saksi bisu permainan sunat-sunatan yang menjadi musibah, Kamis (11/9/2025). (Tribun Solo/Ahmad Syarifudin)

Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

“Kondisinya anaknya sudah sehat secara fisik terus informasi katanya disunat sekalian,” ungkap Dwi saat dihubungi Tribun Solo.

Meski luka yang dialami tergolong parah, Dwi memastikan fungsi alat vital korban masih dapat diselamatkan.

Ia menekankan bahwa pendampingan terhadap korban masih terus dilakukan.

“Asumsi saya, karena itu sudah dilakukan proses penanganan kesehatan oleh tim medis asumsi saya masa depan masih cerah. Tingkat keparahannya tetap parah tapi masih bisa diselamatkan. Kemungkinan masih berfungsi dengan baik,” jelas Dwi.

Baca juga: Curhat Pengantin Wanita Gagal Malam Pertama, Syok Ternyata Suaminya Belum Sunat, Anak Manja

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, korban kini telah diperbolehkan pulang.

Untuk mendukung pemulihan kondisi psikologisnya, pendampingan dilakukan oleh Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Surakarta (PTPAS) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo.

“Udah pulang. Kalau anaknya korbannya sudah pulang. Cuma mungkin ini masih didampingi dari psikolognya PT. PAS DP3AP2KB,” terang Dwi.

Dwi menambahkan, fokus utama saat ini adalah pemulihan trauma yang dialami korban akibat rasa sakit yang luar biasa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved