Wahyudin Cengengesan Bareng Selingkuhan Mau Rampok Uang Negara, Saat Minta Maaf Genggam Tangan Istri

TRIBUNMADURA.COM - Sebuah video yang memperlihatkan Wahyudin Moridu, seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari PDI Perjuangan, bersama seorang wanita yang diduga selingkuhannya menjadi viral.

Atas insiden tersebut, Wahyudin mengunggah klarifikasi di akun Instagramnya.

Ia juga meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang timbul.

"Saya siap menerima dengan lapang dada," tulis Wahyudin dalam unggahannya.

Dalam video klarifikasi tersebut, Wahyudin didampingi istrinya, Mega Nusi.

Dengan menggenggam erat tangan sang istri, ia mengungkapkan permohonan maaf atas video yang telah beredar di TikTok beberapa waktu lalu.

"Sesungguhnya saya tidak berniat menyinggung perasaan masyarakat Gorontalo yang saya wakili. Semua ini murni kesalahan saya. Atas kejadian ini saya mohon maaf," ujar Wahyudin.

Ia juga menegaskan bahwa ia dan istrinya siap menerima konsekuensi dari tindakan yang telah dilakukan.

Sebelumnya, video viral tersebut menunjukkan Wahyudin dan wanita tersebut sedang dalam perjalanan menuju Bandara Djalaluddin Tantu, Gorontalo.

Dalam video tersebut, Wahyudin, yang merupakan politisi PDI Perjuangan, terlihat mengendarai mobil menuju Bandara Djalaluddin Tantu bersama seorang wanita.

Video dimulai saat kendaraan memasuki gerbang bandara, di mana Wahyudin mengungkapkan rencananya untuk pergi ke Makassar dengan menggunakan "uang negara".

“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini semakin miskin,” kata Wahyudin sambil cengengesan menyetir mobil.

Wanita yang berada di sampingnya merekam percakapan tersebut menggunakan ponsel.

Dalam pernyataannya, Wahyudin juga menyebutkan bahwa perjalanan ke Makassar tersebut dilakukan bersama "hugel" atau selingkuhannya, yang merupakan istilah dalam bahasa Melayu Manado untuk hubungan gelap.

“Wahyudin Moridu anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang nanti 2031 berhenti. Masih lama,” lanjutnya diiringi tawa.