TRIBUNMADURA.COM - Nasib apes menimpa juara dunia MotoGP 2025, Marc Marquez saat mengaspal di balapan utama GP Indonesia, Minggu (5/10/2025) di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Rider pabrikan Ducati itu mengalami kecelakaan saat balapan belum mencapai 1 putaran.

The Baby Alien yang mengawali balapan di urutan 9 terlibat insiden dengan pole sitter MotoGP Indonesia, Marco Bezzecchi.

Itu merupakan kecelakaan ketiga kalinya Marc Marquez sepanjang gelaran MotoGP Indonesia 2025.

Sebelumnya ia dua kali mengalami crash di sesi Practice MotoGP Mandalika 2025 hari Jumat (3/10/2025) lalu.

Balapan MotoGP Mandalika 2025 berakhir prematur bagi Marc Marquez.

Pada lap pertama, ia terlibat insiden dengan Marco Bezzecchi.

Bezzecchi yang start dari urutan pertama kembali kehilangan momentum seperti saat Sprint Race dan turun dari posisi pole ke urutan ketujuh.

Baca juga: Drama Kualifikasi MotoGP Mandalika: Murid Rossi Ukir Sejarah, Marquez Tercecer

Pebalap Italia itu lalu menabrak bagian belakang motor Ducati yang dikendarai Marquez di Tikungan 7.

Benturan itu membuat Marquez terlempar dari motornya.

Kakinya sempat terserempet motor Aprilia milik Bezzecchi sebelum terguling di area gravel.

Bezzecchi pun ikut terjatuh setelah keluar lintasan.

Bezzecchi tampak bisa segera bangkit dan berjalan.

Akan tetapi Marquez terlihat kesakitan dan kesulitan untuk berdiri.

Ia tampak memegangi lengan kanannya dan bahkan tak mampu melepas helm karena harus menopang tangan kanannya yang terkulai di depan perut.

Marc Marquez kemungkinan mengalami patah tulang selangka kanan.

“Dia mengalami fraktur klavikula kecil dan merasakan nyeri hebat. Dia akan menjalani CT scan di Madrid.”

"Masih harus dilihat apakah dia perlu dioperasi," demikian penjelasan Direktur Medis MotoGP, dr Angel Charte, dilansir dari Sky Sport Italia.

Marquez sebelumnya telah menjalani empat kali operasi pada lengan kanan atasnya akibat cedera parah di Jerez tahun 2020.

Hal ini tentu saja jadi pukulan buat Marc Marquez yang baru seminggu lalu jadi juara dunia MotoGP 2025 di Motegi. 

Alhasil, dalam empat kali seri MotoGP Mandalika yang pernah diikuti, Marc Marquez selalu gagal menyelesaikan sesi balapan utama.

Pada 2022, ia tak bisa ambil bagian dalam balapan setelah mengalami cedera dalam sesi warm up.

Sementara pada seri 2023, Marc Marquez gagal finis usai jatuh di Tikungan 13 Sirkuit Mandalika.

Kesialan Marc Marquez berlanjut pada 2024 ketika motor Gresini yang dikendarainya waktu itu  mengalami kerusakan mesin.

Aprilia Buka Suara

Bos Aprilia, Massimo Rivola turut mengomentari insiden pembalapnya, Marco Bezzecchi dengan Marc Marquez pada MotoGP Indonesia 2025.

Kedua pembalap ini terlibat kontak saat menjalani balapan utama, Minggu (5/10/2025) di Sirkuit Mandalika.

Mereka sama-sama terjatuh ke gravel dan tidak bisa melanjutkan balapan.

Tertabrak oleh Bezzecchi, Marquez mendapatkan permasalahan lanjutan dari insiden tersebut.

The Baby Alien disebut mengalami cedera bahu kanan yang membuatnya langsung terbang ke Madrid untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bos Aprilia, Rivola memberikan komentar terkait insiden yang melibatkan pembalapnya ini.

Dia berteori soal penyebab terjadinya kontak di antara Bezzecchi dan Marquez.

"Saya tidak merasa dia (Bezzecchi) sadar bahwa dia lebih cepat dari pembalap lainnya pada sektor kedua," bedahnya, dilansir Juara.net dari Motosan.

"Dia masuk ke tikungan dengan kecepatan yang lebih besar dari pembalap lain, termasuk Marc."

"Sayang, dia menabraknya...."

"Saya ingin menekankan sikap fair play kepada Marc. Hal semacam ini lumrah terjadi namun tidak terlihat jelas di antara para pembalap."

"Marco sudah meminta maaf sebanyak dua kali."

"Kami juga meminta maaf atas apa yang menimpa Marc," sambung Rivola.

Setelah terjatuh, Bezzecchi dikabarkan langsung dibawa ke rumah sakit di Mataram, Nusa Tenggara Barat..

Beruntung, tidak ada tanda-tanda patah tulang dari pembalap Aprilia Racing tersebut.

Rivola tidak lupa menyampaikan permintaan maafnya kepada Marquez.

Menurutnya, Bezzecchi telah melakukan kesalahan dalam hal perhitungan ditambah lagi tensi balapan yang sedang tinggi.

"Pada proses CT Scan, tidak ada bagian yang patah," terangnya.

"Oleh karena itu, kami sedikit merasa lega."

"Kami ingin meminta maaf kepada Marc, karena itu memang kesalahan Marco dalam perhitungan."

"Mungkin dia terlalu tergesa-gesar untuk memperbaiki posisi."

"Dia adalah pembalap tercepat di lintasan, khususnya saat menggunakan ban tipe medium."

"Cuaca yang panas menambah tekanan tersebut,' tambah Rivola.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com