Liga Italia

Pecah Kongsi di Internal AC Milan Ancam Manuver Transfer Rossoneri, Beda Pandangan Soal Pemain Baru

Stabilitas internal AC Milan dikabarkan sedang diuji menjelang bursa transfer Januari 2026.

Editor: Taufiq Rochman
sempremilan.com via Tribun Kaltim
BURSA TRANSFER AC MILAN - Stabilitas internal AC Milan dikabarkan sedang diuji menjelang bursa transfer Januari 2026. 

TRIBUNNMADURA.COM - Stabilitas internal AC Milan dikabarkan sedang diuji menjelang bursa transfer Januari 2026.

Alih-alih fokus pada target pemain, klub legendaris Italia itu justru dilanda "pecah kongsi" atau perselisihan tajam antara pelatih Massimiliano Allegri dan jajaran petinggi klub.

Perbedaan pendapat yang mendasar mengenai kriteria pemain yang harus didatangkan pada bursa transfer musim dingin mendatang menjadi pemicu utama.

Kondisi ini membuat manuver transfer Rossoneri kini berada di ambang ketidakpastian.

Konflik pandangan tersebut telah memecah internal AC Milan menjadi dua kubu yang berseberangan.

Kubu pertama dipimpin oleh Massimiliano Allegri yang mendapatkan dukungan penuh dari Direktur Olahraga AC Milan, Igli Tare.

Di sisi lain, kubu penentang diisi oleh CEO klub, Giorgio Furlani, bersama dengan perwakilan dari pemilik mayoritas, RedBird Capital.

Baca juga: AC Milan Krisis Jelang Lawan Fiorentina, 5 Pemain Kunci Diragukan Tampil

Perpecahan ini dikhawatirkan akan menghambat keputusan transfer dan berdampak langsung pada upaya klub untuk memperkuat skuad di paruh kedua musim.

Kegagalan mencapai kesepakatan internal dapat membuat target-target pemain incaran AC Milan lepas di tengah persaingan bursa transfer.

Dalam laporan SempreMilan, terpecahnya internal Rossoneri karena perbedaan keinginan pemain yang didatangkan ke San Siro pada jendela transfer musim dingin mendatang.

Dari kubu Allegri-Tare, menginginkan AC Milan mendatangkan salah satu antara Robert Lewandowski dan Dusan Vlahovic.

Berbicara ketajaman, Lewandowski tidak perlu disangsikan lagi secara kualitas, meski usianya sudah berada di angka 37 tahun. 

Musim lalu, catatan 42 gol dalam 52 pertandingan memperlihatkan bahwa dirinya masih tajam. Ia bahkan masuk daftar top scorer Eropa meski usianya tak lagi muda.

Lain cerita dengan Dusan Vlahovic.

Musim lalu, dia mengemas 17 gol dan lima assist dalam 44 laga bersama Juventus, yang dinilai kurang gereget.

Start lebih menjanjikan diperlihatkan mantan attacante Fiorentina tersebut.

Striker berusia 25 tahun ini mengumpulkan empat gol dan satu assist dalam delapan pertandingan.

Terlebih lagi wajar jika Allegri menginginkan Vlahovic.

Sebab Allegri pernah membesut Vlahovic saat masih berstatus allenatore Juventus.

Kisah CLBK merupakan sematan yang tepat atas keinginan Allegri mendatangkan Dusan Vlahovic.

Menukil dari sumber yang sama, Igli Tare bahkan sudah menjalin komunikasi dengan masing-masing perwakilan Lewandowski dan Vlahovic. 

Sayangnya, keinginan Allegri dan usaha Igli Tare tak mendapatkan restu dari Giorgio Furlani maupun para pemegang saham klub.

RedBird Capital dan Giorgio Furlani tak menginginkan kedatangan pemain baru yang bisa merusak pakem gaji AC Milan.

Sebagai catatan saja, Lewandowski merupakan salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Barcelona.

Eks pemain Bayern Munchen dan Borussia Dortmund tersebut mengantongi Rp640 miliar per musim.

Dusan Vlahovic jelas tidak sebanyak Lewy.

Akan tetapi pemain timnas Serbia ini mengumpulkan Rp233 miliar per musim di Juventus.

Jumlah ini tidak masuk dalam budget AC Milan, setidaknya di pandangan Giorgio Furlani serta RedBird Capital.

Di sisi lain, jika harus mengeluarkan uang untuk menebus salah satu antara Vlahovic atau Lewandowski, RedBird Capital tidak ingin jumlahnya lebih mahal dari transfer Christopher Nkunku.

"RedBird Capital tidak ingin mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dari transfer Nkunku, dan tentunya gaji yang jauh lebih rendah," bunyi pernyataan SempreMilan.

Alih-alih mendatangkan pemain dengan bayaran tinggi, Furlani memilih jalur investasi.

Yang dimaksud adalah mendatangkan pemain muda potensial ke San Siro, di mana suatu saat bisa dijual dengan harga lebih mahal.

Sasaran Furlani adalah penyerang Club Brugge, Nicolo Tresoldi, yang beberapa waktu lalu menyuarakan keinginannya untuk bisa bergabung ke AC Milan.

Perbedaan pendapat ini menyoroti sebuah perang filosofi.

Di satu sisi, ada keinginan untuk meraih kemenangan instan dengan pemain berpengalaman.

Di sisi lain, ada prinsip keberlanjutan finansial dan investasi jangka panjang.

Kisah perdebatan internal di AC Milan ini adalah sebuah anekdot menarik. 

Ini adalah pertarungan antara pragmatisme seorang pelatih yang butuh hasil di lapangan dan visi jangka panjang seorang pemilik yang fokus pada neraca keuangan

Keputusan akhir yang akan mereka ambil, apakah memilih Vlahovic atau Tresoldi, tidak hanya akan menentukan siapa striker baru Rossoneri.

Keputusan itu juga akan mendefinisikan arah dan identitas sesungguhnya dari ‘Milan baru’ di bawah RedBird.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved