Jelang Konfercab, Risma Warning Kader yang Ada di Setiap Daerah: Ojo Tukaran Dewe, Rebutan Apa?

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA-Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini mengingatkan hal krusial menjelang digelarnya Konfercab atau konferensi cabang di setiap daerah.

Agenda pemilihan ketua dan pengurus itu jangan sampai ada konflik internal.

Pengurus DPP PDIP ini meminta agar para kader tidak terjebak konflik internal. “Saya bilang, rebutan opo? Masak tukaran karo koncone dewe. Ngisin-ngisini ae. Musuh kita itu yang merampas ekonomi rakyat, bukan kawan sendiri,” tandas Risma.

Mantan Mensos dan wali kota Surabaya dua periode itu menegaskan hal penting itu dalam kunjungannya ke sejumlah daerah. Termasuk ke DPC PDIP Kota Surabaya, Kamis (02/10/2025).

Risma menegaskan bahwa konsolidasi partai tidak boleh hanya berhenti pada kemenangan Pemilu, tetapi harus berlanjut dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Risma menuturkan, kunjungannya ke Jawa Timur, termasuk Surabaya, merupakan bagian dari rutinitas koordinasi dengan struktur partai di daerah.

"Pembina Jawa Timur bukan saya, tapi karena rumah saya di sini. Teman-teman kalau butuh konsultasi saya juga hadir. Saya sampaikan pesan Ibu Ketua Umum agar kita jangan hanya baik saat butuh suara rakyat, tapi harus terus-menerus memperjuangkan kepentingan mereka,” katanya.

Pesan utama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yakni agar kader PDIP tetap dekat dengan rakyat. “Rakyat ada masalah apa, itu harus kita terima dan perjuangkan,” ucap Risma

Selain agenda konsolidasi, Risma turut meninjau sejumlah titik di Sidoarjo, termasuk proyek yang dinilai rawan risiko teknis. Ia menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam pekerjaan konstruksi agar tidak membahayakan bangunan induk maupun masyarakat sekitar.

Juru Bicara DPP PDIP, Seno Bagaskoro yang turut mendampingi Risma menyampaikan, bahwa arahan Ketua Umum sangat jelas, yakni memperkuat organisasi sembari tetap hadir di tengah rakyat.

“Konfercab merupakan bagian dari proses internalisasi organisasi. Tapi jangan sampai energi habis untuk konflik internal. Justru konsolidasi harus seiring dengan upaya memperbaiki kehidupan rakyat,” ujarnya.

Seno menyebut PDIP kini membangun tradisi baru dalam regenerasi kepemimpinan yang lebih modern dan profesional, termasuk melalui asesmen, psikotes, hingga wawancara.

“Anak muda melihat partai dengan cara baru, jadi konsolidasi harus dilakukan dengan transparan dan produktif,” jelas Seno.

Dia menegaskan pernyataan Risma bahwa konsolidasi dan Konfercab harus menjadi satu tarikan nafas dengan perjuangan rakyat. Jadi kader tidak boleh terjebak pada rivalitas internal, tapi fokus mendampingi masyarakat.
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com