Berita Kediri
Petugas Amankan Buku-buku Kiri, Helton Nilai Kurang Tepat: Kota Lain Marak Dijual, Apalagi di Online
Buku-buku Kiri yang Dijual Diamankan Petugas, Helton Nilai Kurang Tepat: Di Kota Lain Marak Dijual, Apalagi di Online.
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Buku-buku beraliran kiri yang diamankan aparat keamanan dari dua toko buku di Jl Brawijaya, Pare, Kabupaten Kediri merupakan buku yang tidak populer. Malahan sudah setahun dipajang tidak ada yang membeli.
"Dibandingkan dengan buku-buku novel, buku tentang PKI dan komunisme kurang laku. Sudah hampir setahun kami panjang tidak ada yang membeli," ungkap Helton, pemilik Toko Buku Abdi kepada Surya (Tribunmadura.com Network), Jumat (28/12/2018).
Dijelaskan, sejumlah buku yang diamankan petugas merupakan buku terbitan penerbit besar. Seperti buku Gerwani diterbitkan Penerbit Gramedia.
Sedangkan buku Dibawah Lentera Merah diterbitkan penerbit Bentang. Sejumlah buku yang diterbitkan penerbit Narasi seperti Islam Sontoloyo, Negara Madiun dan Isme-isme Yang Mengguncang Dunia juga ikut diamankan.
"Buku-buku kami yang diamankan sudah dibuatkan berita acara oleh petugas kejaksaan. Kami juga telah diajak rapat koordinasi," ungkapnya.
• Hindari Kucing Melintas, Mobil Box Muatan Sparepart Motor Terguling di Jalan Arjuno Surabaya
• Amankan Buku Beraliran Kiri, Kejaksaan Bakal Periksa dan Kaji Serius Isinya, Juga Buku Ajaran PKI
Helton berpendapat tindakan petugas mengamankan buku-buku beraliran kiri sebenarnya kurang tepat. Karena buku serupa juga banyak diperjualbelikan di kota lain.
"Buku-buku itu juga ada yang online. Malahan di Malang, Bandung, Solo, Jogjakarta dan Jakarta banyak dijual bebas di toko buku," jelasnya.
Apalagi sekarang yang buku versi online dapat dengan mudah diakses di internet. "Informasi apa saja soal komunisme dan leninnisme dapat diakses lewat online," jelasnya.
Terkait animo warga Kediri yang membeli buku aliran kiri juga sangat minim. Padahal bukunya dijual murah antara Rp 15.000-Rp 20.000.
"Sudah setahun kami panjang tak ada yang membeli," tuturnya.
Dikatakan, penjualan buku saat ini juga sedang lesu antara hidup dan mati. "Toko buku sekarang sedang sekarat karena kalah dengan gadget," ujarnya.
• Ugal-ugalan, Dump Truk Adu Moncong di Cerme Gresik Hingga Ringset dan Jepit Sang Sopir
• Kepergok Saat Mencuri Motor, Arif yang Panik Langsung Bunuh Umi Tetangganya Sendiri
Helton menjelaskan, buku-buku yang diamankan petugas diperoleh dari membeli secara borongan dari agen.
"Kami belinya borongan semua buku tidak hanya buku soal PKI dan komunisme.
Diberikan sebelumnya petugas gabungan TNI, polisi dan kejaksaan mengamankan buku-buku beraliran kiri dari dua toko buku di Jalan Brawijaya, Pare. (Surya/Didik Mashudi)