Berita Tuban
Terungkap, Ruang Kebaktian Konghucu di Klenteng Kwan Sing Bio Disegel Bermula dari Undangan Presiden
Terungkap, Penyegelan Tempat Kebaktian Konghucu di Klenteng Kwan Sing Bio Bermula dari Undangan Presiden.
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Penutupan paksa ruang kebaktian umat Konghucu di Klenteng Kwang Sing Bio Tuban masih berlangsung hingga sekarang, Sabtu (19/1/2019) hari ini.
Saat dilakukan penyegelan pada Jumat (11/1/2019) lalu, saat itu tidak ada yang mengetahui siapa pelakunya.
Namun, saat ini sudah jelas dan terang benderang siapa orang dan pihak yang menyegel tempat ibadah tersebut.
Koordinator Kebaktian Konghucu Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Tuban, Bambang Djoko Santoso mengatakan, bahw dirinyalah yang menyegel ruang Lithang Konfusiani yang menjadi tempat kebaktian umat Konghucu di Kwan Sing Bio Tuban, Sabtu (5/1/2019).
• Ruang Ibadah di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Disegel Orang Misterius
• Ketum Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Tuding Penyegelan Ruang Ibadah Konghucu Ulah Orang Internal
Pemicu permasalahan berawal saat Klenteng Kwan Sing Bio mendapat undangan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dari Presiden di Bogor, sekitar bulan September tahun 2018 lalu.
Kemudian pihak Klenteng mewakilkan kepada Pendeta Konghucu, Antonius Ong untuk menghadiri.
Ternyata dia tidak datang dan malah memilih menikahkan orang di Makassar.
"Awalnya dari situ, dan terus berlanjut sampai sekarang. Terlebih ceramah Antonius sangat tidak susila atau tak pantas, saya yang merantai ruangan," tegasnya, saat memberikan klarifikasi, Sabtu (19/1/2019).
Menurut Bambang Djoko Santoso, perkataan Antonius Ong dinilainya kasar saat melaksanakan kebaktian, bahkan dia, kata Bambang, pernah marah-marah dengan pendeta dari Mojokerto.
Kericuhan di kebaktian Konghucu itu terjadi mulai 16 -30 November, hingga Bambang mengganti kunci ruang Lithang. Bulan Desember 2018 gejolak berhenti.
• Ditinggal Ibu Jadi TKI ke Singapura, 2 Balita di Blitar Tunggui Bapaknya Mati Tanpa Diketahui Warga
• Pulang Merantau dari Kalimantan Karena Ibunya Meninggal, Pria Magetan ini Malah Bunuh Istri Sendiri
• BREAKING NEWS: Polda Jatim Gerebek 6 Lokasi Prostitusi Panti Pijat di Kediri, Para Terapis Diamankan
Lalu pada 4 Januari 2019, Wakil Ketua Umum Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Liu Pramono, mengganti dengan kunci baru. Keesokan harinya, Sabtu, 5 Januari 2019 pintu tersebut akhirnya dirantai.
"Sabtu pintu saya rantai dan sampai sekarang, agar tidak terjadi gejolak, tidak ada kebaktian untuk Konghucu saat ini," tandasnya.
Bambang Djoko Santoso juga mengaku, dirinya pernah mau dipukul Antonius Ong dengan gagang lonceng. Menurutnya, tindakan itu sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pendeta.
"Tidaklah pantas itu dilakukan seorang pendeta, sampai sekarang ruangan saya rantai, karena itu kewenangan saya selalu koordinator kebaktian Konghucu," pungkasnya.
• Empat Hari Sekap Ibunya, Anak Durhaka di Tulungagung ini Hanya Mau Buka Pintu Untuk Kapolda
• Masih Berlumuran Darah, Bayi Laki-laki di Trenggalek ini Dibuang di Tempat Pembuangan Anak Kucing
• Gara-gara Mahasiswa yang Dikenal di Facebook, Cewek Cilegon ini 3 Hari Terlantar & Nginap di Polsek
DIkonformasi hal itu, Antonius Ong, Pendeta Kebaktian Konghucu, di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban menyatakan, apa yang disampaikan Bambang Djoko Santoso tidak benar. Namanya agama itu ya memperbaiki perilaku orang, bukan sebaliknya.