Berita Blitar
Lulus SMP Ngaku Mahasiswa Kedokteran PTN Surabaya, Gadis ini Mudah Gadaikan Motor dan Gelang Perawat
Lulus SMP Ngaku Mahasiswa Kedokteran PTN di Surabaya, Gadis ini Mudah Gadaikan Motor dan Gelang Perawat.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Meski sudah banyak kasus penipuan atau kejahatan yang dilakukan oleh teman yang dikenal lewat media sosial (medsos), namun belum membuat masyarakat sadar. Ini seperti yang dialami Rina B (25), seorang perawat di rumah sakit swasta di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Perempuan asal Desa Jambewangi, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar ini tertipu oleh seorang gadis lulusan SMP yang dikenalnya lewat facebook dan mengaku sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran dari perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya.
Akibatnya, korban kini harus berurusan dengan leasing karena BPKB sepeda motornya, dan gelangnya 10 gram digadaikan oleh pelaku. BPKB motor digadaikan Rp 8 juta, sedang gelangnya hanya digadaikan Rp 1 juta.
Namun, selang empat bulan kemudian, pelaku yang diketahui bernama Rafika Bella (19), gadis asal Jl Jojoran, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, berhasil dibekuk oleh polisi. Ia ditangkap di rumahnya, Jumat (18/1/2019) malam, namun kasus itu baru direalease, Senin (20/1/2019).
• Rachmawati Soekarno Putri Dilaporkan ke Polda Jatim Terkait Dugaan Penipuan Invest Properti di Batu
• Ditelepon Orang Misterius, Belasan Orangtua Siswa SDN 1 Kartoharjo Kota Madiun Jadi Korban Penipuan
Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridha mengatakan, modus yang dilakukan korban terbilang cukup rapi sehingga bisa memperdayai korban.
Untuk meyakinkan korban, pelaku menyaru sebagai mahasiswi kedokteran di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya. Akibatnya, korban percaya meski baru dikenalnya lewat FB.
"Katanya, mereka sudah sekitar empat bulan berkenalan di FB. Puncaknya, pelaku mengaku akan magang di Rumah Sakit Mardi Waluya (Kota Blitar), sebagai calon dokter," ujarnya.
Mungkin merasa sudah akrab di FB, apalagi mengaku tak punya keluarga atau kenalan di Blitar, sehingga korban tak keberatan saat pelaku minta izin menginap beberapa malam di rumahnya selama belum dapat kos.
Tepat Senin (22/9/2018) malam, pelaku datang ke di rumah korban, dengan naik ojek. Namun, ia bilang ke korban, kalau diantarkan temannya, yang katanya juga sama-sama akan magang.
• Modus Beli Mobil Jaminkan Mobil Orang Lain, Korban Penipuan YF Bertambah, Juga Korban Tsunami Palu
• Terlibat Dugaan Penipuan Investasi Bisnis Pengurukan Lahan, Pria di Kediri Dijebloskan ke Penjara
Tanpa curiga dengan rencana jahat pelaku, korban dengan senang hati menerimanya. Oleh korban, pelaku sudah disediakan kamar tidur sendiri. Keesokan harinya, Selasa (23/9/2018) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, pelaku pamit kalau akan berangkat magang hari kedua, di RS Mardi Waluya.
Rupanya, pelaku sudah ada yang menjemputnya. Yakni, tukang ojek, yang mengantar korban saat datang kemarin di rumah korban. Sore harinya atau pukul 15.00 WIB, korban kembali datang.
Entah pergi ke mana seharian itu, namun pelaku bersikap tak mencurigakan. Hari itu, korban kembali menginap, bahkan sebelum tidur, mereka terlibat ngobrol akrab.
"Ya, maklum saja karena mereka sudah akrab facebook, sehingga nggak canggung begitu ketemu," ungkapnya.
Di hari kedua atau Rabu (24/9/2018) pagi atau pukul 05.00 WIB, pelaku sudah bangun, dan langsung mandi.
• Kronologi Lengkap Pembunuhan 2 Santri oleh Dukun di Pasuruan, Gara-gara Umrah, Diracun Lalu Dibakar
• Ditinggal Ibu Jadi TKI ke Singapura, 2 Balita di Blitar Tunggui Bapaknya Mati Tanpa Diketahui Warga
Usai mandi, ia membantu korban di dapur. Setelah sarapannya siap, korban pamit mandi. Nah, di saat korban mandi itu, pelaku menyelinap ke kamar korban. Yang kian memudahkan aksi pelaku, saat itu korban tinggal sendirian.