Banjir Sampang

Air Banjir Tak Kunjung Surut, Sudah Dua Hari Proses Belajar Siswa di Kota Sampang Diliburkan

Air Banjir Tak Kunjung Surut, Sudah Dua Hari Proses Belajar Mengajar Siswa di Kota Sampang Diliburkan.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/HANGGARA PRATAMA
Kondisi Yayasan Sosial dan Pondok Pendidikan Islam Nurul Hidayat Jalan Bahagia Sampang yang tergenang banjir, selasa (29/1/2019). 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Banjir yang menerjang Kota Sampang membuat sejumlah sekolah meliburkan proses belajar mengajar, , selasa (29/1/2019). Salah satunya, Yayasan Sosial dan Pondok Pendidikan Islam Nurul Hidayat.

TK Nurul Hidayat yang berada di Jalan Bahagia Kecamatan/Kabupaten Sampang, tampak digenangi banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.

Akibatnya, ruangan kelas dan kantor sekolah semuanya tergenang air Banjir Sampang.

Demikian juga dengan tempat permainan anak-anak, juga tak lupuk dari tergenang air yang penuh lumpur.

Kepala Sekolah TK Nurul Hidayat Dewi Trisna mengatakan, sudah dua hari lembaga yang dipimpinnya meliburkan proses belajar mengajar bagi para siswa taman kanak-kanak.

"Itu kami lakukan, karena air banjir sudah masuk ke dalam kelas," ujarnya, kepada Tribunmadura.com.

Rabu (30/1/2019) besok, Dewi Trisna juga berencana kembali meliburkan para siswanya. Karena kondisi masih belum memungkinkan.

"Dengan kondisi berlumpur dan licin, pastinya belum kondusif buat anak-anak dan bisa mengganggu kesehatan," jelasnya.

Banjir Lebih Cepat Terjang Kota Sampang Dibanding Prediksi BPBD, Warga Panik Untuk Amankan Barang

Banjir Terjang Kota Sampang, Pedagang Pasar Rakyat Rongtengah Jualan di Trotoar Meski Merugi

Awas, Kota Sampang Akan Diterjang Banjir, Tim TRC BPBD Prediksi Banjir Menerjang Sekitar Jam 9 Malam

Jika air banjir sudah surut, Dewi Trisna mengaku akan melibatkan semua guru untuk terjun langsung melakukan pembersihan ruangan kelas dan halaman sekolah yang sudah tergenang banjir.

TK Nurul Hidayat adalah sekolah taman kanak-kanak yang setiap tahun menjadi langgaran kebanjiran.

Akibatnya, halaman sekolah menjadi keropos dan mainan cepat berkarat kemudian mengalami kerusakan.

Kerusakan lainnya, taman yang sudah di tata rapi menjadi berantakan dan bunga menjadi rusak.

"Makanya bencana banjir tahunan ini sangat berpengaruh kepada para peserta didik kami," tegas Dewi Trisna.

Dengan proses belajar mengajar diliburkan, akan menurunkan minat belajar anak-anak untuk masuk di hari berikutnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved