Berita Sampang
Saldo Tunjangan Fungsional Guru Non PNS di Sampang Bermasalah, Tiba-Tiba Berkurang di Tabungan
Setelah mengetahui hal itu, keduanya memutuskan untuk langsung mengurus, namun hingga kini belum mengetahui pokok permasalahan tersebut.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Tunjangan fungsional guru non pegawai negeri sipil (PNS) di bawah naungan Kementerian Agama Sampang, dikabarkan mengalami masalah.
Hal ini diserukan oleh guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yenni Tri Yulianti Angraini (34), asal Desa Sokobenah Daya, Kecamatan Sokobenah, Kabupaten Sampang.
Yenni mengaku, saldo rekening tunjangan fungsionalnya tiba-tiba berkurang meski dirinya tak pernah melakukan transaksi apapun.
Ia terdaftar dalam penerima tunjangan yang diterima secara rapel sebesar Rp 3 juta dari Kementerian Agama Sampang.
• Tim Dokter Arema FC Pastikan Robert Lima Guimaraes dan Pavel Smolyachenko Tanpa Cedera
Suaminya Abdul Wafi (35) menceritakan, ia dan istrinya terkejut saat mengetahui saldo direkening tunjangan fungsionalnya berkurang.
"Kami kaget padahal sebelumnya kami tidak mengambil uang dan apalgi buku rekening dan ATM selalu ada di tangan istri saya," ujar Abdul Wafi, saat ditemui di Perumahan Permata Selong, Kabupaten Sampang, Jumat (8/2/2019).
Setelah mengetahui hal itu, keduanya memutuskan untuk langsung mengurus, namun hingga kini belum mengetahui pokok permasalahan tersebut.
"Saya sudah melaporkan ke Kemenag Sampang dan mendatangi langsung ke Bank BTN," jelasnya.
• Arema FC Wajibkan Pemainnya Melingkar dan Bernyanyi di Lapangan Stadion usai Pertandingan
"Dan ketika di Bank BTN, kita mengeprint buku tabungan untuk mengetahui hasilnya, ternyata saldo yang semula berjumlah Rp 3 juta tersebut sudah melakukan pencairan melalui ATM sebanyak dua kali," imbuhnya.
Ia berharap, Kementerian Agama Sampang dan BTN bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Tapi di dalam proses itu, mereka malah diminta menunggu dan bersabar tanpa adanya kepastian.
"Untuk mengurus hal ini saya bolak balik dari Sokobenah ke Kota Sampang yang jaraknya sangat jauh," keluh dia.
• Warga Tambaksari Surabaya Padati Taman Mundu, Pembagian Sembako Murah oleh Relawan Jokowi 1
"Kami sudah memakan banyak biaya, begitupun dengan waktu yang seharusnya mengajar anak-anak madrasah jadi tersita oleh proses penyelesaian ini," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kementerian Agama Sampang, Juhedi, melalui Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Sampang, Mawardi, berjanji akan memproses masalah tersebut.