Prihatin Smartphone Bikin Minat Baca Rendah, Pemuda ini Sulap Gerobak Bakso Jadi Gerobak Pustaka

Ludi Ifranda harus merelakan gerobak bakso bekasnya disulap menjadi Gerobak Pustaka yang siap melayani masyarakat desa yang ingin membaca banyak disip

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Ludi Ifranda dan Gerobak Pustakanya bawa ratusan judul buku yang digelarnya di pojok Desa Kendal Sakaran. 

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN- Kata Literasi dan sadar akan semakin kendurnya kalangan muda dan pelajar di desa untuk membaca, menggugah Ludi Ifranda (30) seorang pemuda desa asal Desa Kendal, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur untuk membangkitkan semangat gemar membaca.

Ludi Ifranda harus merelakan gerobak bakso bekasnya disulap menjadi Gerobak Pustaka yang siap melayani masyarakat desa yang ingin membaca banyak disiplin ilmu.

Gerobak bekas itu dilukis sedemikian rupa dan nampak ramai dengan warna warni cat yang menjadikan gerobak itu nampak menarik.

Rain Beber Alasan Enggan Bicara Soal Istri dan Anaknya ke Publik Saya Tidak Ingin Keluarga Terluka

BPP Prabowo-Sandi Jatim Laporkan Aksi Penyambutan Kubu 01, BPP: Kami Tidak Butuh Massa Mereka

Banyak Penduduk yang Keluar Masuk, TPS di Dua Desa Ini Akan Dihapus KPU Sampang pada Pemilu 2019

Setiap hari Sabtu seperi hari ini dan Minggu, gerobak ilmu selaku parkir di pojok desa dengan sebanyak 500 judul buku yang boleh dibaca bebas.

Gerobak Pustaka itu sangat sederhana, sepintas seperti rombong bakso pada umumnya, namun di tangan Ludi rombong bakso bekas ini disulap menjadi gerobak padat ilmu.

"Ide ini muncul, ketika banyak kalangan anak muda dan pelajar yang sudah mulai berkurang dalam membaca," kata Ludi, Sabtu (23/02/2019).

Ikhtiar sederhana ini, diharapkan mampu menjadi magnet, sekaligus untuk menumbuhkan minat baca di tengah - tengah masyarakat.

KPU Sampang Ajukan Rutan Klas IIB Sampang Jadi Titik Lokasi TPS Berbasis DPTB pada Pemilu 2019

Rumah Penyimpanan Kardus dan Krat Telur di Surabaya Nyaris Ludes Terbakar, Diduga Konsleting Listrik

Mulan Jameela Pilih Bungkam dan Berlalu Usai Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Klas I Surabaya

Ada banyak buku bacaan, mencapai ratusan judul buku yang ada di Gerobak Pustaka. Jika gemar membaca buku, maka banyak ilmu yang bisa peroleh.

"Yang saya bawa gratis, membaca tanpa bayar," katanya.

Setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, gerobak pustaka ia bawa ke salah satu taman kampung yang berada di pojok desa dekat tanggul dan sircuit mini, tempat Ludi berdomisili. Lokasi taman itu pilih karena banyaknya warga datang menghabiskan akhir pekan di taman, selain mereka bersantai sembari melihat pemandangan panorama alam, masyarakat yang berkunjung juga bisa membaca buku yang sudah disedia.

Banyak anak-anak atau pelajar yang lebih memilih bermain smartphone.

"Ini yang jadi sasaran," kata Ludi.

Ternyata benar, Ludi berhasil menarik para pengunjung taman untuk membaca buku yang ia boyong ketimbang bermain HP.

Buku-buku yang ia tata rapi, baik di atas gerobak maupun tempat duduk yang berada di taman. Pengunjung bisa menikmati buku bacaan tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Untuk pagi dibuka mulai pukul 05.00 WIB - 08.00 WIB dan sore buka pukul 15-00 WIB hingga 17.30 WIB.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved