Madura Jadi Prioritas Utama, Khofifah Akan Dekatkan Layanan Pengawasan Obat dan Makanan di Bakorwil

Madura Jadi Prioritas Utama, Gubernur Khofifah Akan Dekatkan Layanan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Bakorwil.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan pejabat Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Jumat (1/3/2019) siang. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan jajaran pejabat Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Jumat (1/3/2019) siang.

Pertemuan itu dilakukan dalam rangka realisasi rencana Khofifah yang ingin mendekatkan layanan perizinan BBPOM ke daerah melalui pemanfaatkan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya mendekatkan pelayanan perizinan POM ke daerah. Utamanya untuk mendorong meningkatnya IKM dan UKM di Jawa Timur.

"Ya jadi kalau mereka punya produk, paling mudah saat ini adalah memasarkannya secara online. Tapi kalau usaha makanan dan minuman dia belum teregustrasi MD nya (kode registasi untuk usaha lokal), maka dia nggak bisa menjual online secara terbuka, paling lewat WA group, tapi kalau menjual pakai aplikasi khusus dia nggak berani kalau izinnya belum lengkap," kata Khofifah, usai rapat dengan jajaran BBOM Surabaya.

Menurutnya, memang saat ini perizinan MD, ML, maupun untuk olahan pangan, sudah dilakukan serba online. Akan tetapi banyak yang masih belum paham pengurusan secara online.

Tapi kalau ada pendampingan, konsultasi dengan petugas yang dekat di Bakorwil, maka Bakorwil akan menjadi titik yang terjangkau dibandingkan harus ke Surabaya jika ada persyaratan yang harus dipenuhi.

"Dari pengembangan produk di era revolusi industri 4.0 yang banyak di jawa timur ini adalah industri makanan dan minuman," jelasnya.

Maka dari segi perizinan juga harus ada pendorong untuk bisa memaksimalkan kemudahan dan penjangkauan akses ke pelaku UKM dan IKM.

"Kalau harus ke Surabaya pasti jauh. Inilah tugasnya Pemprov memfasilitasi, yang punya sistemnya kan BBPOM. Nah Pemprov ini punya tempat di Bakorwil, punya aparat, harapannya bisa meningkatkan jaminan para pelaku usaha agar tidak khawatir produknya akan menimbulkan masalah karena tak teregistrasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan, ia ingin agar wilayah Bakorwil Pamekasan bisa jadi prioritas untuk didahulukan dibukanya layanan BBPOM di daerah.

Bukan tanpa alasan, pasalnya, di Madura banyak produk inovasi yang sudah dimiliki. Mulai jamu tradisional, sabun, makanan dan minuman yang sudah ada. Dan mereka tergolong kurang bisa terapdate pelayanan dengan sistem online.

"Madura terutama banyak macam jamu tradisionalnya. Sehingga kalau dibantu perizinannya bisa menggaet pasar lebih luas. Rasa rasa akan banyak yang bisa dipromosikan dari sana," tandas Khofifah.

Targetnya pendekatakan layanan BBPOM di Bakorwil ini bisa terealisasi di masa 99 hari pertama kerja Khofifah Emil.

Di sisi lain Kepala BBPOM di Surabaya Bagus Gerametta mengatakan perizinan registasi BBOM untuk usaha makanan, obat semua sudah bisa dilakukan secara online lewat e-registasi.

"E-registasi ini untjk pendaftaran pangan, kosmetik dan itu semuanya sudah terakomodir dengan sistem online. Kemudian tetkait dengan usah usaha mikro ada beberapa kebijakan dari pimpinan kami yaitu untuk ukm apabila akan melakukan peningkatan usaha misal menjadi MD itu akan kami fasilitasi untuk pemutian di beri gratis untuk pendaftaran," kata Bagus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved