Kurang Garang Lawan Arema FC, Pelatih Persebaya Minta Bonek Tak Banding-Bandingkan Amido Balde

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Amido Balde, striker asing Persebaya musim ini belum begitu moncer diawal musim bersama Persebaya, khususnya di ajang Piala Presiden.

Dari tujuh laga Piala Presiden 2019 sejauh ini, striker asal Guinea-Bissau itu hanya mencetak empat gol.

Termasuk pada laga Leg 1 final kemarin saat Pesebaya ditahan imbang 2-2 Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (9/4/2019). Amido Balde kurang tampil “ngeyel” sepanjang laga.

• Posesif, Suami Beri Pukulan Setiap Istri Dapat Like di Facebook, Wajah Istri Lebam Susah Dikenal

• Sopir Trailer Ngegas, Bonek Jember Meregang Nyawa Pegang Barang Berharga, Ini Kronologi Lengkapnya

• Ungkap dan Posting Cuitan di Twitter #JusticeForAudrey, KPPAD Kalbar Laporkan @zianafazura ke Polda

Namun demikian, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman berharap suporter dan semua pihak tidak selalu membanding-bandingkan Balde dengan striker Persebaya musim lalu, David da Silva yang saat ini bermain di salah tim kompetisi di Korea Selatan, Pohang Steelers FC.

Musim lalu bersama Persebaya, David tampil cukup bagus, dimana sepanjang Liga 1 2018, dari 23 penampilannya mampu kema 20 gol.

“Saya menghimbau, termasuk pada Bonek Mania yang suka menulis di Medsos, tolong dukunglah pemain yang ada sekarang. Jangan terus membanding-bandingkan dengan David da Silva yang sudah pergi. Apa untungnya dibanding-bandingkan terus,” terang Djanur.

Sementara, tentang performa Balde hadapi Arema FC di Leg 1 kemarin. Djanur menilai striker dengan tinggi 193 cm itu sudah tampil maksimal.

“Sering memvonis Balde, kemarin dia main bagus. Saya pikir tidak ada alasan untuk mengganti dia, dia kasih satu pelanggaran hingga berbuah penalti,” tambah pelatih 55 tahun tersebut.

Tentang kurang maksimalnya penampilan Amido Balde hingga saat ini, disampaikan Djanur. Ia masih proses adaptasi. Belum lagi, ini musim pertamanya bermain di Indonesia.

“Okelah dia (Amido Balde, red) belum sepenuhnya karena belum fit. Tapi saya pikir, penilain yang sering komen di medsos, selalu membanding-bandingkan dengan David, tidak perlu kami ratapi,” tutup Djanur. (Khairul Amin)