Berita Sumenep
Antisipasi Terjadinya Kelangkaan, Pemkab Sumenep Tambah Kuota Elpiji 3 kg Sebanyak 60 Persen
Pemkab Sumenep menambah kuota elpiji 3 kg sebanyak 60 persen pada bulan Ramadan.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Pemkab Sumenep menambah kuota elpiji 3 kg sebanyak 60 persen pada bulan Ramadan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemkab Sumenep melalui Bagian Energi Sumber Daya Alam (ESDA) Sumenep, menambah kuota elpiji 3 kg sebanyak 60 persen.
Penambahan jumlah kuota elpiji 3 kg itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan pada bulan Ramadan.
"Mengantisipasi terjadinya kelangkaan pada bulan Ramadan, kebutuhan elpiji dipastikan semakin meningkat," kata Kepala Bagian ESDA Setkab Sumenep, Abd Kahir, Rabu (15/5/2019).
• Penumpukan Kendaraan Pelabuhan Kalianget-Talango Jelang Lebaran, Pemkab Diminta Cari Solusi Antrean
"Dan dari itu, dilakukan penambahan kuota elpiji itu dikhususkan bagi wilayah kepulauan di Sumenep Madura," sambung dia.
Abd Kahir menyebut, penambah kuota elpiji 3 kg itu dilakukan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran Hari Raya Idul Fitri.
Ia berharap, penambahan kuota 60 persen elpiji itu, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkaan.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait penambahan tersebut,” jelas dia.
Kuota elpiji pada tahun 2019 ini di Kabupaten Sumenep ditetapkan sebayak 22.462 Metrik Ton (MT). Kouta itu tersebar di wilayah daratan dan kepulauan.
• Pickup Bermuatan Tabung Elpiji di Pasuruan Dihantam Kereta Api, Begini Cerita Penumpang yang Selamat
Pada tahun 2019 ini, Kabupaten Sumenep mendapat kuota elpiji sebayak 22.462 Metrik Ton (MT).
Kouta elpiji 3 kg itu tersebar di wilayah daratan dan kepulauan Kabupaten Sumenep.
“Penyebaran elpiji itu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan konsumen. Dan kami yakin pada lebaran tahun ini tidak akan terjadi kelangkaan elpiji,” tegasnya.
Abd Kahir menuturkan, kelangkaan dan lonjakan harga elpiji sering terjadi lantaran sulitnya akses ke kepulauan.
"Hal seperti itu menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga barang," tuturnya.
• Warga Kepulauan Sumenep Keluhkan Sosialisasi Mudik Gratis Angkutan Lebaran yang Dinilai Tak Maksimal