Antisipasi Dampak Kekeringan, Dinas Pertanian Jatim Rajin Sosialisasi Langkah Antisipatif ke Daerah

Dinas Pertanian Jatim melakukan langkah-langkah mengantisipasi lahan yang kekeringan akibat dampak dari datangnya musim kemarau

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Pertanian Jatim, Hadi Sulistyo mengaku, melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi lahan yang kekeringan akibat dampak dari datangnya musim kemarau.

Langkah yang pertama adalah dengan mensosialisasikan kepada Dinas Pertanian kabupaten/kota akan datangnya musim kemarau sehingga juga melakukan langkah antisipatif.

"Dari sosialisasi tersebut kabupaten kota bisa mempersiapkan varietas tanaman yang tahan kering," kata Hadi Sulistyo, Rabu (3/7/2019).

• Menteri Pertanian Jamin Stok Beras di Jatim Aman hingga Tahun Depan Meski Dilanda Rawan Kekeringan

"Kemudian bisa lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan basah, seperti daerah rawa atau lebak," sambung dia.

Selain itu, bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Jatim, Hadi Sulistyo juga telah memastikan fungsi sarana prasarana pertanian dan irigasi berjalan baik.

Menurut Hadi Sulistyo, fungsi sarana prasarana pertanian dan irigasi yang jadi perhatiannya, baik itu embung maupun bendungan untuk mengairi lahan-lahan pertanian.

"Lalu di kabupaten ada brigade (tempat alat pertanian) termasuk pompa air bisa dipinjam di sana," ucapnya.

• Calon Jamaah Haji Sumenep 2019 Dibagi Jadi 2 Kloter, Berikut Jadwal Keberangkatannya ke Tanah Suci

Memasuki musim kemarau, 24.633 hektare lahan pertanian di Jawa Timur terdampak kekeringan.

Dari jumlah tersebut 983 hektar di antaranya gagal panen atau fuso.

Hadi Sulistyo mengatakan, Dinas Pertanian Jatim telah menetapkan tiga kabupaten yang berstatus sangat rawan kekeringan, yakni Bojonegoro, Lamongan, dan Pacitan.

Daerah-daerah mempunyai luas lahan yang terdampak kekeringan mencapai seribu hektar

Selain itu ada satu kabupaten berstatus rawan kekeringan, yaitu Kabupaten Tuban. 

• 24 Ribu Hektar Lahan di Jatim Terdampak Kekeringan Meski Kemarau Diprediksi Terjadi hingga September