Pendaki Hilang
Jenazah Thoriq di Gunung Piramid Dievakuasi, Keluarga Siapkan Terop dan Tenda Sambut Sanak Saudara
Tampak tenda dan terop terpasang rapi di depan rumah ibu Thoriq di Kabupaten Sidoarjo.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Tampak tenda dan terop terpasang rapi di depan rumah ibu Thoriq di Kabupaten Sidoarjo
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Rumah orang tua dari pihak ibu Thoriq Rizki Maulidan yang berada di Dusun Nyamplungan, Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, telah ramai dikunjungi sanak saudara, Sabtu (6/7/2019).
Mereka berkumpul menunggu kedatangan jenazah Thoriq dari Kabupaten Bondowoso.
Tampak tenda dan terop telah terpasang rapi di depan rumah ibu Thoriq Rizki Maulidan.
• Tim SAR Buka Kembali Pencarian Tubuh Thoriq di Gunung Piramid, Begini Cara Petugas Evakuasi Jenazah
• TERUNGKAP, Thoriq Pendaki Asal Sidoarjo Raib Ditengah Kabut Usai Selfie di Puncak Piramid Bondowoso
Sepupu korban, Agung mengaku, keluaga langsung memasang tenda setelah mendengar kabar ditemukannya korban, Jumat (5/7/2019) kemarin.
"Memang sudah dipastikan, jenazah korban akan dimakamkan di sini," ujarnya kepada TribunMadura.com.
"Sekarang, semua saudara sedang menunggu kedatangan jenazah dari Kabupaten Bondowoso," sambung dia.
Ia mengatakan, berdasar informasi dari saudaranya yang berada di Kabupaten Bondowoso, jenazah korban baru dievakuasi hari ini.
• Thoriq, Pendaki yang Tewas di Gunung Piramid Bondowoso Dikenal Sopan & Aktif Pramuka Juga Paskibraka
• Aksi Pelaku Curanmor di Tuban Terungkap saat Tawarkan Onderdil Terpisah Lewat Media Sosial
Saat ini, kata dia, jenazah Thoriq sedang dibawa ke rumah sakit.
"Kalau tidak ada halangan, kemungkinan nanti malam jenazah korban tiba sekitar pukul 18.30 WIB bersamaan dengan kedua orang tuanya ikut datang," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Thoriq Rizki Maulidan (14), remaja pendaki Gunung Piramid di Kabupaten Bondowoso, dikabarkan hilang sejak Senin (24/6/2019.
Thoriq hilang saat mendaki ke Gunung Piramid bersama ketiga temannya.
• Cerita Calon Jamaah Haji Tertua di Kota Malang, Penantian Selama 54 Tahun hingga Persiapan Fisiknya