Ibadah Haji 2019
Karena Sang Ayah, Dua Calon Jamaah Haji Asal Sidoarjo Memilih Menunda Keberangkatan ke Tanah Suci
Karena Sang Ayah, Dua Calon Jamaah Haji (CJH) Asal Sidoarjo Memilih Menunda Keberangkatan ke Tanah Suci.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Mujib Anwar
Karena Sang Ayah, Dua Calon Jamaah Haji (CJH) Asal Sidoarjo Memilih Menunda Keberangkatan ke Tanah Suci
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Tangis keluarga mengiringi keberangkatan calon jamaah haji (CJH) dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo, Sabtu (20/7/2019).
Puluhan pengantar CJH tersebut nampak menangisi keberangkatan sanak keluarganya yang akan menuju ke Tanah Suci.
Kepala Kemenag Sidoarjo, Ahmad Rofii mengatakan, dari 38 JCH yang dijadwalkan berangkat, hanya 35 jemaah haji memastikan diri berangkat menuju Tanah Suci.
"Tiga JCH telah dipastikan menunda keberangkatannya pada tahun ini. Dan tiga jamaah yang menunda keberangkatannya tersebut merupakan satu keluarga yaitu ayah dan dua anaknya," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com).
Ia menjelaskan penyebab gagalnya berangkat adalah karena sang ayah harus menjalani operasi atas penyakitnya.
"Sang anak memilih mendampingi operasi ayahnya. Sehingga memutuskan menunda keberangkatan ke Tanah Suci," tambah Ahmad Rofii.
Terkait hal tersebut, kata Ahmad Rofii, ketiga CJH yang menunda keberangkatan itu nantinya masih memiliki kesempatan untuk berangkat tahun depan dan tahun berikutnya.
Namun jika jatah dua tahun itu tak juga dilakukan, maka akan dianggap hangus alias gagal berangkat haji.
Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sidoarjo, Rohmad Nasrudin menjelaskan ke 35 jemaah haji tersebut nantinya akan bergabung bersama Kloter 43 yaitu kloter calon jamaah haji asal Jember dan Bondowoso.
"Kita menjadi penyangga dari daerah-daerah lain. Dan juga sebagai bagian dari kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji," terangnya.
Ia juga menambahkan, keberangkatan jamaah haji tersebut jug diikuti oleh tim kesehatan Sidoarjo.
Mereka akan memantau kesehatan jamaah haji selama berada di Asrama Haji.
"Para jemaah haji tersebut harus berada di Asrama Haji untuk mengikuti pembekalan kilat. Barang bawaan, pemberian gelang identitas dan paspor juga bakal diperiksa terlebih dahulu oleh petugas. Sehingga kalau sudah di bandara tinggal masuk saja, karena pemeriksaannya di asrama haji," tegas Rohmad.