Upacara Adat Nyadar Masih Lestari di Sumenep Madura, Warga Sudah Sibuk Persiapan di Makam Leluhur

Upacara Adat Nyadar Masih Lestari di Sumenep Madura, Warga Sudah Sibuk Persiapan dari Pagi

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP -  Upacara adat Nyadar warga di wilayah Kabupaten Sumenep sampai saat ini masih dilestarikan setiap tahun.

Sebab tradisi yang sakral ini sudah menjadi turun temurun yang dilaksanakan oleh warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura.

Tradisi Nyadar dilakukan oleh warga Desa Pinggir Papas ini berlokasi di Desa Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur (Jatim).

Pantauan TribunMadura.com, Sabtu (20/7/2019) pada pukul 6.00 WIB sudah terlihat dan tertata rapi sekitar 500 panjang (tempat makanan untuk acara adat dalam bahasa Madura) di sekitar komplek makam leluhur, disebut juga asta, yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan nama bujuk alias seorang pangeran bernama Anggosuto.

• Presiden Jokowi Dinyatakan Bersalah oleh Mahkamah Agung, Berikut yang Harus Dilakukan Jokowi

• Naik Haji Jalan Kaki, Khamim Tempuh 9000 KM dari Indonesia ke Makkah, Amalan Berikut Jadi Kebiasaan

• Curiga Pasangan Muda Mudi Keluar-Masuk Rumah Kosong, Polisi Temukan Benda Mengejutkan ini di Lokasi

Ratusan panjang tersebut berwarna merah, diatasnya ada bungkusan dari daun pisang dan di salam panjang itu nasi lengkap dengan piringnya.

Informasi dar warga yang dihimpun media ini, tradisi nyadar ini dalam setahun dilakukan tiga kali berturut-turut dengan rentang waktu satu bulan berselang.

"Dalam bungkusan ini isinya nasi," kata Marduatun, warga Desa Pinggir Papas yang baru menurunkan panjang di lokasi.

Menurutnya, acara panjang ini akan dimulai nanti sekitar pukul 9.00 WIB.

"Rata rata - rata warga Desa Pinggir Papas dan Karanganyar, kemarin acaranya nyekar, sekarang panjangan dan nanti dimulai sekitar pukul 9.00 WIB," katanya.